Pulau di Sungai Musi

Ini nih, saking gede-nya tuh sungai musi, sampe ada pulaunya. Well, dibahas satu-satu ya.. (ada 2 pulau).


Pulo Kemaro / Pulau Kemarau

Pulau Kemaro terletak 2 ato 6km (*lupa saya) arah timur dari Jembatan Ampera. Terakhir saya kesini lebih dari 1 tahun yang lalu (lumayan lama ya.. :|). Waktu itu, ceritanya lagi lebaran, trus ada wak ku yang mudik ke palembang, jadi diajakin ke sini rame-rame.

Dari BKB kita naek ketek (*perahu kecil yg suara mesinnya berisik). rame-rame. 2 mobil (*tp mobilnya ga ikutan, ntar tenggelem lagi keteknya. orangnya doang maksud saya..). Harga pulang-pergi untuk 1 ketek yang bisa muat sekitar 15 orang dewasa adalah 100 ato 300rb (ini juga saya lupa berapa, soalnya saya ga ikutan transaksi sama mamang keteknya).
Perjalanan sekitar 20 menit (*ini juga lupa. haduuuhh... banyak lupanya. maklum udah lama. lagian juga kemaren cuma nikmati perjalanan aja, ga ngitung2 yg laennya). Sepanjang penelusuran di tepi sungai musi, klo dimulai dari BKB, nanti bakal lewat bawah jembatan ampera, trus ke arah timur melewati pasar 16 ilir, kampung cina, kampung arab, pelabuhan bom baru, dan pabrik pusri.Di dalam pulau sebenernya ga banyak yg bisa di lakuin sih. cuma foto-foto doang. Di pulau ini bakalan rameeee banget kalo lagi ada perayaan hari-hari besarnya orang Cina. tp krn pas saya
ke sana bukan hari besarnya orang cina, tuh pulau sepi.
Yang paling terkenal di Pulau ini adalah Pagoda 7 tingkatnya (*sejujurnya baru kali ini saya liat dan ketemu pagoda kaya' film2 Sungokong itu). Trus, ada juga Pohon Cinta. Seperti namanya, katanya kalo nulis nama di pohon ini, bakalan jodoh. Tapi pertengahan tahun kemarin, ketika om, tante, dan adek sepupu saya ke sana, tuh pohon udah dipagerin supaya ga ada yg manjat/nyoret/ngerusak pohon dengan tindakan apapun. Selain itu, uniknya pohon cinta adalah cabang pohonnya yang menancap ketanah!.
Selain dua objek yang saya sebutkan di atas, ada juga legenda tentang pulau ini. Konon dahulu kala ada pedagang/pelayar cina yang naksir sama gadis palembang bernama siti fatimah. Entah gimana ceritanya, saya ga hafal, klo ga salah ketika tuh cowo cina mau ngelamar gadis palembang tersebut, dia membawa banyak emas/harta. Namun di tengah perjalanan, kapalnya terbalik (di dekat pulau kalo ga salah kebaliknya tuh kapal), hartanya pun tumpah. katanya tuh siti fatimah juga bunuh diri, ngeloncat ke air dari atas pulau. Tapi, ada yang bilang kuburan yang ada di kawasan klenteng adalah kuburan mereka.



Pulau Kerto

kalo tadi pualu yang di sebelah timur jembatan ampera, pulau yang satu ini ada di sebelah barat jembatan ampera. Lokasi nya lumayan jauh klo dibandingin sama pulau kemaro tadi. hampir 2 kali lebih jauh.

Ceritanya, nemenin temen buat survey lokasi untuk tugas mereka. saya ikutan juga deh.. mumpung ada waktu. klo ga karena tugas kuliah, kapan lagi bisa jalan-jalan dan tau tempat-tempat di kota sendiri. :D

Karena perjalanan melalui sungai cukup jauh, dan ketika ditanya adek tingkat yang ikutan kita, katanya harga sewa ketek nya 600rb. Beuh... bangkrut maaaanngg... jadi diputuskanlah untuk melalui jalur darat saja menggunakan mobil pribadi. 6 orang, 2 mobil. saya ikut mobil temen, Visto.
Dimulai dari bawah jembatan musi II, belok kanan/barat/ke arah pulau kerto. Awalnya masih jalan aspal, yah walopun terkadang tercium bau tak sedap dari pabrik karet. Kemudian nanti jalan berbelok ke kanan. masuk teruuussss sampe jalannya kecil, dan habisnlah jalan aspal. berbelok ke kiri, melalui jalan tanah. Untungnya sekarang lagi kemarau, jadi tanah ga tergenang air. klo tanahnya becek, mungkin mobil temen saya udah nyangkut. hheehe... yah, walopun akibat kondisi kemarau ini jalan menjadi berdebu. tanaman hijau di pinggir jalan pun berubah cokelat karena tertutup debu tanah. Lahan sawah yang mengering akibat kemarau pun membuat suasana menjadi sephia. Setelah jalan tanah habis, berbelok ke kanan, akhirnya jalan kembali normal. dicor dan aspal. Dari jalan udah terlihat sungai dan pulau di seberang. *bagaikan melihat oasis di padang pasir :p. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk menepikan kendaraan di dekat masjid. Dari situ, berlanjut jalan kaki ke rumah pak RT untuk minjem ketek. Kemudian, kita jalan ke dermaga di masjid tadi. daaann... siap mengarungi sungai musi menuju Pulau Kerto.!
Bedanya dengan pulau kemaro yang menjadi destinasi pariwisata terutama wisata agama, di pulau kerto ini dicanangkan pemerintah program visit musi 2008 (bener ga ya tahun sekian??) sebagai daerah agropolitan. Pulau seluas 112 hektar dengan 40 KK ini, sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan bertani. Rumah-rumah penduduk hanya berada di tepi pulau. Kami juga berkesempatan untuk menapaki pulau. melihat lahan sawah warga yang mengering akibat kemarau. Musim kemarau tahun ini membuat hasil panen warga hanya 50% saja. Saat melihat-lihat sawah yang mengering tersebut, kami diberi jeruk oleh 2 anak kecil setempat. Rumah-rumah warga disini adalah rumah panggung. Setelah lelah berjalan di bawah matahari terik dan cuaca panar, kami memutuskan untuk naik kembali ke atas ketek untuk mengitari pulau ini.
Di salah satu tepi pulau terdapat area yang dimanfaatkan sebagai tambak ikan. Ada ikan patin dan ikan nila, mulai yang berukuran kecil baru beberapa hari, hingga yang besar yang siap untuk dimasak. huummm yummy.!

Satu jam sudah kami menghabiskan waktu untuk mengitari dan menghampiri pulau kerto. Kemudian ketek kami mulai merapat ke dermaga di masjid. Lalu pamitan dengan pak RT. di jalan pulang kami semua kecape'an. malah temenku besoknya langsung sakit. hhahaha...

Komentar

Top post

Belajar Korea

Liburan Kulur-Kilir

A little girl (Reply 1988) Chord