Ke Korea Terus

Berwisata ke Korea saat Covid-19
Upaya Pemerintah Korea Menangani Penyebaran Virus Corona

Tiket pesawat gue udah di-issued jauh hari sebelum berita virus corona ada.
2 minggu sebelum berangkat, barulah terdengar isu corona tersebut. Temen sempet nanya, "gimana tuh mba?", tapi karena saat itu berita baru keluar dan fokus berita masih di Tiongkok, gue ga terlalu khawatir. Bahkan kakak gue yang ikut bareng di trip ini, gue sugesti dengan pikiran positif.
1 minggu sebelum berangkat, berita corona semakin hits. Korea pun telah terdeteksi memiliki beberapa pasien yang terinfeksi virus corona. Jadilah gue tiap malem mantau berita tentang penyebaran virus corona di Korea. Beberapa website yang gue pantau:
  • Situs WHO untuk melihat status perkembangan penyebaran virus corona, beserta jumlah orang yang terinfeksi.
  • Berita Arirang News untuk mendapatkan gambaran kondisi Korea saat penyebaran virus corona.
  • Dan peta lokasi tempat yang pernah dikunjungi orang yang terinfeksi, untuk meningkatkan kewaspadaan atau bahkan menghindari daerah tersebut. (angka adalah nomor pasien, warna hijau lokasi yang dikunjungi lebih dari 9 hari, warna kuning lokasi yang dikunjungi lebih dari 24 jam dan kurang dari 9 hari, warna merah baru saja dikunjungi kurang dari 24 jam).
Sebelum berangkat, berita terakhir yang gue dapet sudah 20an orang terinfeksi. Pola penyebarannya, ada turis Cina, ada orang Korea yang baru balik dari Wuhan, ada juga orang korea yang baru balik dari negara yang juga terjangkit corona, dan orang yang tidak melakukan perjalanan namun melakukan kontak dengan orang yang terjangkit seperti temannya dan keluarganya.


Beberapa barang yang gue persiapkan untuk dibawa antara lain masker N95 untuk dipake di bandara, masker bedah untuk dipake sehari-hari (tiap hari ganti), hand sanitizer yang ada kandungan alcoholnya, serta tissue basah yang juga ada disinfectannya. Tambahan, gue bawa sari lemon untuk diminum tiap hari sebagai suplemen peningkat daya tahan tubuh.

Saat tiba di Korea, gue lihat sudah banyak orang yang pake masker, terutama petugas pelayanan publik. Ada juga sih yang ga pake masker. Tapi everything looks normal-normal aja. Hal lain yang aku notice selama liburan kemarin:
  • Poster himbauan tentang health awareness tertempel dimana-mana, seperti papan informasi bus dan pagar tempat wisata. Himbauan ini sudah akrab buat gue karena sering juga gue lihat di web-web pariwisata korea.
Sumber : koreatimes.co.kr
  • "Sinchong Corona Virus...", kata-kata yang sering banget gue denger di pengumuman bus dan kereta sampe gue hapal. Sebagai upaya pemerintah untuk mengingatkan warganya agar selalu waspada Corona.
Poster himbauan terkait Corona di Naksan Park
  • Handsanitizer ada dimana-mana. Dalam bus, halte bus, information center, hingga cafe. Jadi, jangan lupa untuk selalu dimanfaatkan yang gratisan.
Handsanitizer di dalam bus.
Bahkan kata kaka gue yang mengamati orang-orang kebanyakan
mencet bel pake t-money atau hp, ga pake jari langsung.
  • Aktivitas pariwisata Korea dibatasi selama wabah Corona. Contohnya, outdoor ice skating di nodeul island ditutup sejak februari. Padahal gue udah bela-belain datang ke sono. Selain itu, salah satu area di DDP juga tutup. Tujuannya sih, supaya orang ga banyak berkumpul yang meningkatkan resiko penularan virus. Jadinya beberapa tempat wisata sepi. Begitu juga K-style hub di cheonggyecheon, VR Tourism tidak bisa digunakan untuk menghindari kemungkinan penyebaran virus. Kabar terbaru yang gue denger, fasilitas guide di istana juga ditiadakan. Jadi buat temen-temen yang mau liburan ke Korea, silahkan email ktojakarta@knto.or.kr untuk nanyain tempat apa aja yang tutup dan tempat mana saja yang pelayanannya dibatasi.
Ice-skating nodeul island ditutup
  • Di beberapa tempat umum yang biasa diakses wisata juga terpasang kamera termal untuk memantau suhu badan. Oh ya, satu hal yang baru saya temui adalah, ssat mau check-in pesawat di bandara, petugas counter check-in sampe nanyain "apakah ada masker di dalam koper?", like what? Agak bingung diawal, tapi langsung nyambung dan gue jawab "(ofcourse) no".

Terlihat bahwa upaya pemerintah Korea sangat sigap menanggapi wabah covid-19 tersebut. Bahkan beberapa tempat yang pernah dikunjungi oleh orang yang positif corona, ditutup untuk disterilkan.

Namun saat gue tulis blog ini, penyebaran covid-19 di Korea semakin tinggi. Padahal pas gue liburan kemaren beritanya belum ada lagi yang terinfeksi dan sudah ada yang pulih. (makanya gue balik Indo dengan tenang). Semoga wabah covid-19 di Korea dapat segera pulih dan teratasi dengan  baik. Stay safe everyone.

Beberapa update himbauan pariwisata terkait covid-19 di Korea, bisa dicek di web KTOid ini(himbauan corona), ini(karantina penyakit) dan ini(festival dan tempat wisata.

Komentar

Top post

Belajar Korea

Liburan Kulur-Kilir

A little girl (Reply 1988) Chord