Hattrick Korea
Day-7
Huaaahhhh
udah hari terakhir aja liburannya. TT_TT...
Sarapan
pagi Dalbit Guesthouse ini lumayan beragam. Ada sereal dan susu, serta roti
dengan berbagai olesan. Itu aja sih yang gue makan. Mungkin ada telor dan jus
juga. Tapi gue ga berani kalo harus ngubek kulkas. Belum lagi turis Jepang yang
sarapan bareng masak bacon. Baru nyadar, laen kali kurangi penggunaan kitchen
utensil untuk menjaga syari’ah agama (sok banget kalimatnya).
City
Hall-Cheonggyecheon
Hari
ini ga banyak jadwal. Memang di awal perencanaan, gue mau mampir ke Namdaemun.
Tapi karena jalannya agak jauh, dan pasti butuh waktu lama buat ngider-gider,
dan ga tau juga toko-toko di sana pada buka jam berapa, akhirnya setelah tas
koper beres, kita check-out dari hostel menuju City Hall. Tapi karena bokap ga
mau ikutan keluar (bilangnya sayang kalo keluar, nge-tap kartu, kena potongan
tiket lagi, jadinya do’i nunggu aja di platform. Padahal panas dan engap loh
nunggu di platform stasiun subway), gue berdua nyokap aja ngider-ngider
di tengah kota Seoul pagi ini. Suasana ga begitu rame. Kita berjalan melewati beberapa
bangunan kaya’ bangunan perkantoran yang juga banyak dijumpai di ibukota,
sambil melihat beberapa bunga-bunga cantik yang ditanam di pinggir jalan.
Jauh
berjalan, ga kerasa udah hampir ngeliat patung Letnan Yi Sunsin aja, eh udah
mau nyampe di Gwanghwamun Square. Padahal niatan awalnya ga sejauh ini, cuma
sampe Cheonggyecheon aja. Cheonggyecheonnya malah kelewatan, ga keliatan karena
sedang ada renovasi di Cheonggye Plaza. Pantes…. Di Cheonggyechoen gue sama
nyokap, biasa… foto-foto… musim semi ini cheonggyecheon ga kalah cantik,
dihiasi bunga berwarna di sisi sepanjang sungai. Ada juga bunga yang melintang
menghiasi jembatan di atas sungai. Cheonggyecheon memang WAJIB dikunjungi di
setiap musim karena memberikan kesan yang beda-beda!
Puas
foto, kita jalan balik ke arah City Hall. Mungkin City Hall bukan termasuk
salah satu destinasi wisata favorit, apalagi buat wisatawan Indonesia. Gue ke
sini rencananya mau ngelihat bangunan city hall yang memiliki 2 karakter
desain, dimana bangunan bagian depan mempertahankan bentuk bangunan lama,
sedangkan bangunan bagian belakang telah mengalami perubahan dengan bentuk
bangunan yang lebih modern, dengan fasad kaca bersiku yang dibuat mengalir.
Cukuplah ya buat dilihat-lihat oleh orang dengan background bangunan kaya’ gue.
Di bagian luar City hall juga terdapat bunga-bunga cantik yang ditanam dengan
indahnya. Sebenernya gue ke sini mau masuk ke bagian dalem bangunan, konon
katanya kita bisa ke salah satu rooftop buat ngelihat Seoul city scape (walopun
ga tinggi-tinggi banget). Tapi gue bingung ini masuknya lewat mana. Yaudah kita
turun lewat eskalator yang ada aja. Trus ngelihat ada pintu, masuklah ke dalam.
Mungkin karena hari ini hari minggu dan masih pagi, suasana bagian dalam
ruangan ga begitu rame. Kalo gue lihat bagian dalam ruangan yang kita masuki
ini layaknya museum yang memberikan informasi umum mengenai Korea dan Seoul. Buat anak-anak asik nih di sini, karena warna-warni ceria.
Waktu sedang melihat-lihat karya/barang yang dipamerin, ada seorang bapak-bapak
berseragam datang menghampiri. Dengan keberaniannya menggunakan Bahasa inggris
yang tidak terlalu fasih, beliau menawarkan untuk tur keliling City hall. Tapi
sayang, karena gue ga berencana lama-lama di sini, jadinya si bapak gue tolak. Di
lantai yang lebih bawah lagi ada semacam ruang serba guna, dan lagi ada acara. Gue bingung,
ini acara bebas gratis atau khusus rsvp, karena ada semacam booth untuk
peminjaman pakaian tradisional korea. Tapi karena malu dan ga ada yang nawarin
dan menghampiri, gue ga berani macem-macem, padahal nyokap kelihatan mupeng
pake baju korea. tapi ya kali.
Sekitar
1 jam waktu sudah berlalu, gue putuskan buat balik ke stasiun subway tempat
bokap udah nunggu. Dari City hall ini, ga perlu keluar, karena ada pintu jalur
langsung menuju platform. Oh iya, beberapa hari setelah gue pulang ke Indo, gue
baru tau kalo Seoullo 1701 udah dibuka. Aelah, coba gue tau lebih awal, kan
bisa mampir. Mana tempatnya ga jauh dari City hall. Nyesel juga sih. Mungkin City
hall jadi sepi karena orang-orang pada ke Seoullo kali yak.
Dari
stasiun city hall, kita harus ganti kereta di Seoul station. Platform Arex di
sini dalem banget, harus berapa kali jalan turun eskalator. Yah, selesai sudah
penjelajahan di Korea selatan.
Oh iya,
kalo kalian mau sholat di Incheon airport, ada di departure hall Gate 24, jadi
kalian sudah harus masuk lewat cek imigrasi dulu kalo mau sholat (Gue belum
nemu musholla yang di luar). Di musholla ini, ga ada tempat wudhu. Kalian bisa
ambil wudhu di toilet terdekat. Banyak kok turis muslim berparas melayu yang
sholat dan ambil wudhu di toilet ini. Tapi tetep harus memperhatikan kebersihan
toilet ya. Jangan sampe airnya berceceran. Bila perlu lantai yang basah kena
air di lap lagi, agar orang lokal tidak memiliki pandangan jelek tentang muslim.
Kalo mau basuh kaki, jangan di angkat ke wastafel, tapi kakinnya bisa di lap
aja pake tangan yang basah, atau semprot kaki di dalam bilik toilet.
Sambil
menunggu panggilan boarding, di departure hall Incheon airport, kalian bisa
ikut beberapa program kebudayaan korea secara gratis, dengan syarat boarding
time harus lebih dari 60 menit sejak kalian mendaftar. Saat itu, kegiatan yang
sedang diselenggarakan adalah mengecat miniatur meja. Awalnya dijelaskan dulu
oleh Agassi yang membantu, bahwa meja ini dulunya digunakan untuk belajar atau
membaca kitab. Kemudian dia menawarkan pilihan warna, gue memilih warna merah.
Setelah selesai, miniatur meja ini bisa kita bawa pulang, bahkan di kotaknnya
bisa kita tulis nama kia sendiri menggunakan huruf Hangeul. Gue rasa kegiatan
satu ini sayang banget buat dilewatin. Ga rugi dateng cepet ke bandara!
Sambil
menunggu lagi, gue mampir ke salah satu Duty free karena gue masih ada uang
tapi ga banyak. Gue beli Banana milk dan semacam kue/rice cake gitu. Harganya lebih
mahal ih daripada beli di supermarket/mini market di kota.
Oke,
sebelum mengakhiri, ini sedikit foto mengenai food on board Asiana Airlines. Karena
gue jarang naik pesawat ke luar negeri jauh gini, gue ga tau gimana sama
makanan halal. Mungkin lain kali, bisa minta request ke pramugarinya untuk
disediakan menu halal (kalo ada), atau ga vegetarian. Eh, tapi ada juga yang
suka minta snack gitu. Gue katro jadi belum pernah nyoba. Hehee..
---
Do check the vid of this trip
Terakhir,
terimakasih kepada Visit Korea Committee karena sudah memilih saya sebagai
salah satu pemenang Korea Grand Sale Event dan memberikan hadiah berupa tiket
pesawat Asiana Airlines round-trip Jakarta-Incheon secara gratis ke gue dan
nyokap.
Komentar