Liburan cepat

3rd day

Rasany tidur masih belum puas. Badan juga masih kerasa sedikit pegal-pegal. Ini pasti gara-gara kemarin terlalu excited jalan-jalannya.
Tapi harus bagaiman lagi, hari ini hari terakhir. hiks.
Pagi-pagi habis sholat, mandi, dan siap-siap, udah harus packing. Selesai sarapan, sempetin mampir ke sevel, nyari air mineral + jajanan sekalian buat oleh-oleh krucil-krucil di rumah. Bahkan saya juga ngajak temen sekamar untuk jalan-jalan ngeliat roof gardennya hotel ini. bela-belain dah di pagi yang dingin dan diringi gerimis hujan, demi ngeliat-liat kolam renang, children playground, dan minigolf.
Setelah koper beres, kita mampir ke kamar teangga. Takut kaya' kemaren ketinggalan rombongan. Tak lama, kitapun turun ke lobby, checkout. Tapi karena flight malem, kopernya kita titipin dulu di lobby hotel.

Jalan-jalan hari ini tanpa disponsori oleh pihak travel agent. Tapi tommy yang baek hati mau untuk tetap setia menjadi tour guide kami. Awalnya kita mau lihat pameran arsitektur, tapi kalo ga salah ternyata pamerannya baru dibuka besok. etdah.. Kita juga tadinya pengen ke ????? lupa, sejenis institut design yang bangunannya didesain unik, yang kalo ga salah lagi didesain oleh arsitek terkenal (zaha hadid?). Tapi karena jauh, tommy bilang kita bakalan kehabisan waktu di jalan. Tommy juga sempat ngajak ke wisata alam Wetland yang katanya lokasinya dekat dengan hotel kami. Tapi kami tidak terlalu antusias. Apalagi saya, orang yang lahir dan tumbuh besar di daerah yang sebagian besar berupa dataran rawa. Akhirnya tommy mengajak kita entah kemana saya ga begitu tau, manut-manut aja, ikut-ikutan aja.
Tommy mengajak kita ke terminal bus yang letaknya ga terlalu jauh tapi lumayan buat olah raga. Saat bus tujuan datang, mulai terlihat muka excited pada wajah kami karena bus yang datang adalah bus 2 tingkat! yaiy, ini adalah pertama kalinya saya naek bus tingkat. Ga mau kehilangan kesempatan, ketua nanya ke tommy, apa kita bisa duduk di atas? Ternyata ga masalah. Dengan semangatnya kami naek ke tingkat atas bus tersebut. Temen-temen pada berebutan duduk di depan. Yang ga kebagian duduk di depan pun rebutan untuk duduk dekat jendela. Jadinya kita duduk sendiri-sendiri (kursi sebelah kosong). Saat bus mulai berjalan, riuh suara norak kami pun meramaikan bus. Begitu senangnya orang yang tidak muda lagi ini naek bus 2 tingkat. Tommy pun cuma senyum-senyum aja liat tingkah kami yang ndeso ini. hhahaha...

Di tengah perjalanan, saat satu-persatu penumpang lain masuk naik ke dalam bus, riuh suara kami mereda. Untung masih punya rasa malu. Kami diam bukan hanya karena rasa malu, tapi karena rasa lelah warisan hari kemarin yang masih tersisa membuat kami mengantuk dan tanpa disadari tertidur di tengah jalan. Begitu juga dengan saya. Tak terasa hampir 1 jam berlalu saat saya terbangun. pemandangan di luarpun sudah mulai berubah menjadi gedung-gedung tinggi. Tak lama kemudian kami saling mengingatkan bahwa kita akan turun di pemberhentian berikutnya.
Ternyata Tommy membawa kita ke kuil/wihara. Menurut  Tommy, Wong Tai Sin Temple adalah kuil terbesar di Hongkong. Sebagian besar warga hongkong menganut kepercayaan kuil tersebut. Di dalam kompleks kuil ini, kita akan menemukan 12 patung shio. Walaupun sebagian besar dari kami bukan keturunan chinese, tapi kami tahu shio masing-masing, dan langsunglah berpose di sebelah patung shio. Masuk lebih dalam, ada satu bangunan kuil yang ada kegiatan sembahyang di halaman depannya. Ada yang sembahyang dengan dupa, ada juga yang sembah sujud, dan yang unik ada yang melontarkan sesuatu. Saat tommy menjelaskan, hanya beberapa orang saja yang mendengarkan dia, saat dia merasa sedikit jengkel karena ga ada yang dengerin, saya bilang ke dia bahwa temen saya pengen nyobain fortune teller. Wah, dengan semangat dia nanyain dan ngajak temen saya tersebut. Tapi awalnya, dia bilang kalo yang islam lebih baik jangan. Entah kenapa. Ternyata gerakan orang yang melontarkan sesuatu tadi adalah untuk mengetahu keberuntungan. 3 dari teman saya mencoba hal tersebut. Ada 100 batang kayu yang bertuliskan angka 1-100. saat kita menggoncang-goncang kan wadah, nanti akan ada 1 batang kayu yang keluar. Itulah keberuntungan kita. Untuk mengetahui arti dari tiap nomor, kita butuh bantuan terjemahan fortune teller. Tapi karena jaman semakin canggih, kami tidak ke fortune teller. Dengan smartphone nya, tommy mencarikan arti dari tiap angka tersebut
Tak terasa hari sudah mulai siang. Sebelum meninggalkan Wong Tai Sin temple ini, kita sempet beli oleh-oleh. Kita beli sejenis gantungan jimat kecil yang kaya' di film-film itu lho. ternyata tiap jimat itu ada khasiatnya masing-masing. Ada yang untuk kesehatan, kesejahteraan, keselamatan. Saya pilih yang khasiatnya untuk semuanya. Sebenernya sih bukannya apa, karena saya cari yang warna merah dan tulisan emas aja.
Karena hari sudah semakin siang, tommy mengajak kita makan di mall yang letaknya ga jauh dari kuil ini. Tapi karena bingung mau makan apa, kita akhirnya ke kfc. aelah.. jauh-jauh ke hongkong, makannya orang indonesia banget, kfc.

Selesai makan, kita lanjut perjalanan ke Tsim sa sui dengan mtr yang stasiunnya di mall tersebut. Ternyata tommy ngajakin ke Hongkong Cultural Art center yang berada di dalam Kowloon Park. Di dalam Hongkong Cultural Art Center, seperti museum pada umumnya, berisikan tentang sejarah dan pengetahuan mengenai hongkong secara umum. Kita bisa ngelihat gambar-gambar hongkong zaman dulu, sebelum berkembang pesat menjadi hutan beton sekarang. Tentunya pengetahuan mengenai arsitektur juga didapatkan di sini. Ah, Tommy kaya' dosen aja ngajak kita belajar tentang arsitektur. Atau jangan-jangan Tommy ngajakin ke sini karena titipan pak dosen yang udah pulang duluan kemarin malam?


Setelah duduk-duduk santai sejenak, kita sempetin sholat di masjid yang letaknya tepat di sebelah kowloon park, di tepi jalan raya Tsim sa sui. Jadi bagi temen-temen muslim yang sedang liburan ke hongkong, ga perlu susah-susah dan khawatir mengenai tempat sholat.
Selesai sholat kami memutuskan untuk jalan-jalan menikmati pertokoan di sepanjang jalan yang terkenal sebagai pusat perbelanjaan turis ini. Kebanyakan temen-temen pada mau nyari Uniqlo. "sapa tau harganya lebih miring dari yang di jakarta" argumen salah satu temen. Tapi tetep, bagiku toko-toko yang ada di dalam pusat perbelanjaan itu harganya ga cocok sama kantong. Akhirnya saya dan 2 teman lain memutuskan untuk jalan sedikit lebih dalam dari jalan utama, berharap menemukan toko unik dengan harga miring. Setelah berjalan cukup jauh, kami menemukan toko yang lumayan unik dengan iklan menarik di etalase depannya. Apalagi kalo bukan 'SALE'. Tempatnya yang terletak di lantai semi basement membuat toko itu tidak terlalu ramai. 2 temanku mendapatkan pakaian yang mereka inginkan. Tapi aku masih belum sreg sama baju maupun harga di situ. Pelancong kereeee... Akhirnya salah satu temenku bilang kalo dia pengen ke H&M. Katanya tadi dia liat orang bawa kantong belanja merek tersebut. Dan kata temenku ini lagi, biasanya toko ini menjual baju dengan harga miring. Jujur aja, waktu itu aku ga terlalu tau dengan toko H&M ini. Setelah jalan yang jauh banget, akhirnya tiba juga kami di toko HM ini. Benar saja, banyak banget pengujung toko ini. Karena keantusiasan masing-masing, kami memutuskan untuk berpencar nyari baju sendiri-sendiri selama satu jam. Dengan siget, saya nyari baju yang ada sticker merah, yang artinya baju tersebut DISKON! sayangnya duit di dompet udah ga banyak karena belanja kemaren. Lagian juga karena sekarang sedang musim dingin, kebanyakan baju yang dijual adalah baju musim dingin yang tebal yang kurang cocok untuk dipakai di negaraku yang tropis ini. Jadi saya cuma beli 1 baju seharga $70. wow, lumayan bok. gapapa dah, mending beli 1, biar ada tentengan, ga kalah sama temen dan kebanyakan orang yang lalu lalang di sini.
Karena hari semakin sore, dan jam ngumpul dengan rombongan sebentar lagi, kami pun bergegas pulang ke meeting point yang telah disepakati dengan teman yang lain. Ternyata oh ternyata, H&M ini jauh juga yak. Kalo diliat-liat, kayanya jalan ke sono dikit lagi, udah ketemu Heritage 1881 dan promenade kowloon bay deh. ckckck...
Sampe di masjid kowloon yang jadi meeting point, ternyata temen yang laen udah pada kumpul. bahkan sebagian bilang kalo mereka dah di sini dari 1 jam yang lalu. wow.

Setelah sholat maghrib, kitapun bergegas diajak tommy lagi entah kemana. Kali ini langkah kaki tommy gueeddeeee banget. Kami yang masih terasa pegal karena capek jalan hari ini plus kemaren, beberapa kali tertinggal dari tommy. Ternyata si tommy ngejer mobil yang disediakan hotel untuk transportasi dari hotel ke kowloon kemudian balik ke hotel. Tapi sungguh sayang, tentunya bukan hanya kami saja wisatawan yang menginap di hotel tersebut. Kita hampir rebutan sama wisatawan lain untuk masuk ke dalam mobil yang hanya memuat 25 orang. Terpaksa 2 dari teman saya kembali ke hotel dengan mtr bersama tommy. ga kebayang deh gimana rasa capeknya nih kaki kalo kita ga kebagian mobil, harus jalan jauh ke stasiun mtr, dan penderitaanpun ga berhenti di situ, kita masih harus berdiri selama 1 jam di dalam mtr karena ga kebagian kursi. Thank God, selama 1 jm perjalanan gue duduk di dalem mobil. Sempet berasa sedih sih di dalem mobil perjalan balik ke hotel, karena ini berarti perjalanan di hongkong telah berakhir.

Saat tiba di hotel, sempet terjadi insiden dikit. Kita dimintai ongkos mobil. Lha, kita kaget, karena tadi tommy bilang gratis. Untung tak lama si tommy sampe dan dia beradu kata dengan petugas hotel. okeh, saat dia biilang masalahnya udah beres, kita diajakinnya cari makan di mall. Apalagi pilihan kita kalo bukan mcd. Karena takut ga sempet, tommy menyarankan kita untuk bungkus makanan yang kita beli agar dimakan di bandara nanti. Sampe bandara sekitar jam 10, sudah tidak banyak aktivitas di sana. Toko-tokopun sudah tutup. Kita sempet kebingungan mau beli apa buat oleh-oleh orang tercinta di rumah, karena sebelumnya kita merencanakan untuk ngabisin duit sekaligus beli oleh-oleh. Yah, apa boleh buat, kita cuma jadi penglaris sevel yang setia buka 24 jam. Karena sudah malam, tommy pamitan. bye tommy.. see you again!
Cukup lama menunggu pesawat kita di bandara, sekitar 5 jam. sayapun sempet makan pop mie sisa bekal yang belum sempet kumakan. Udara dinginpun menusuk badan yang sudah ditutupi bahkan oleh jaket musim dingin 50rebuan. Wiiihhh.. ga tahan dinginnya, apalagi kalo ada angin.
Sekitar jam 3 subuh, counter check-in pesawat kami dibuka. Ga lama dari checkin, kami pun masuk ke dalam pesawat.



ooohh~ liburan sudah habis.
Rasanya masih belum puas menjelajah hongkong. ga berasa.
Apalagi saat pulang harus kembali ke kehidupan dunia yang kejam ini. Balik ke kuliah, Balik ke tugas.
hiks.

Komentar

Top post

Belajar Korea

Liburan Kulur-Kilir

A little girl (Reply 1988) Chord