Liburan cepat

Pertama-tama, izinkan saya untuk sedikit menjelaskan mengenai judulnya. Liburan kali ini bisa dibilang cepat karena cuma 3 hari. Ato juga bisa dibilang pengen cepet-cepet liburan karena ini liburan maksa banget, mepet di minggu-minggu UAS. Selain itu, selama di sana kita juga cepat berpindah dari lokasi satu ke lokasi berikutnya. yah, seperti mottonya pak dosen, "ayo, yang cepat saja asistensiya.."

1st day
Sebenernya, target saya, tahun 2013 ini adalah ke Korea. Rela-rela kerja ngumpulin duit buat ke korea. Tapi apa mau dikata, mungkin belum jodoh. Tapi, untunglah terobati oleh adanya ekskursi dari kampus.
Ini nih yang ditunggu-tunggu kalo kuliah di arsitektur, JALAN-JALAN. hasseeekkk...

Diawali dengan dosen yang tiba-tiba masuk ke kelas (cerita temenku sih, krn waktu itu aku bolos, kabur dari studio. haha..), nawarin untuk ekskursi. Salah satu tawaran beliau adalah negara Hongkong. Cuuuiiyyy... segeralah gue menyumbangkan suara buat Hongkong. Sekali Hongkong tetap Hongkong! Kita juga sempet terancam ga jadi ke Hongkong, karena belum konfirmasi ke travelnya, dan travelnya bilang kalo hrg tiketnya aja udah 3,5jt. ebuset.. Ga mau menyerah pada Hongkong, gue akhirnya browsing-browsing tiket. Dan gue info-kan lah ke temen-temen, kalo tiketnya tuh sekitar 2,5jt. Merekapun jadi semangat lagi buat nyari-nyari tiket. Hingga akhirnya kita menemukan promo tiket dari Nusatrip menggunakan pesawat Tiger Mandala. Setelah dibagi rata, satu orangnya sekitar 2,5jt untuk perjalanan pulang-pergi.

Yow, siap-siap.... uang beasiswa juga udah turun. ihiy! Beli jaket karena katanya di Hongkong lagi musim dingin. Buru deh ke Gasibu nyari yg 50rebuan. haha..

Tibalah hari keberangkatan, jeng jeeenggg...

Kita ketemuan di pool travel Cipaganti yang di Dipatiukur. Tak lama kemudian, kita dipanggil untuk masuk ke travel. Ternyata satu travel itu rombongan kita berdelapan aja. Widiiihhh.. mana dapet yang bagus lagi travelnya. Di travel pun anak-anak udah antusias. Sempet kena macet sih di pasteur. Dan karena tol juga macet, kaya'nya si sopir ganti arah, dia lewat tol yang deket ancol. Hingga akhirnya masuk pintu tol Cengkareng, dan tiba di bandara pukul 8. Temen-temen yang laen udah pada kumpul. Trus lanjut check-in boarding, imigrasi, daaannnn masuk pesawatttt...

4 atau 5 jam perjalanan (gue lupa) dilewati dengan tidur sajalah.
Hingga akhirnya pramugari memberitahu bahwa sesaat lagi akan mendarat di Hongkong.

Hongkong ma men H-O-N-G-K-O-N-G !!!

Turun pesawat, ambil bagasi, ketemu sama tour guidenya. namanya Tommy, orang hongkong. Jadi kita komunikasi pake bahasa inggris. Tommy bilang busnya dateng jam 6. Okeh, kita tunggu sekitar 1 jam.
1 jam berlalu, akhirnya kita naek ke dalam bus. Di dalem bus si tommy cerita-cerita ngejelasin tentang Hongkong. Dengan susah payah saya memahami apa yang dia katakan, tapi sekarang gue udah lupa apa aja yang dia sampein. (-__-"). Okeh, gue pikir nikmati aja perjalanannya, toh info-info yang disampein tommy bisa gue cari di google nanti kalo ga males. haha..

Dari bandara, tujuan kita adalah ke Central Hongkong city island. Tanpa penjelasan dari tommy pun gue jg udah tau kalo hongkong tuh terbagi jadi 4 teritori, Central hongkong island, kowloon, new territories, dan ..?.. (okeh, gue lupa. selamat Tommy.) Kalo ga salah, bandaranya ini di Lantau Island (?). Oh ya, hongkong juga negara yang punya pulau-pulau. Nah, dari bandara mau ke mainland china, lewat jembatan yang terkenal, Tsing Ma bridge. Ntah dah gue lua kenapa jembatan ini amat terkenal. Karena salah satu jembatan terpanjang? mungkin lha ya. Kalo tentang namanya, kata si tommy, diambil dari nama 2 daerah/pulau yang dihubungkan oleh jembatan tersebut, yaitu tsing... dan ma... (cari sendiri aja yah di google, ato sms si tommy).
Sekitar 1 jam kita lalui untuk menuju ke central hongkong island. Oh iya, krn central hongkong nya ini terletak di pulau yang terpisah, kita harus menyebrangi lautan. Tapi ga lewat jembatan, melainkan lewat tunel yang berada di bawah laut. wuuuiiihhh... sayangnya ga bisa lihat pemandangan lautnya, karena ga ada kaca di sepanjang tunel. Kapan ya negara gue bisa bikin yang kaya' ginian. terowongan kereta api aja, masih bikinan jaman penjajahan dulu. hiks...


Tempat pertama yang kita tuju adalah.... restoran. haha... sarapan dulu euy.
Saat masuk, sepertinya bukan cuma saya, tapi temen-temen yang lain juga tidak terbiasa dengan suasana tempat makan seperti ini. Kalo di sini, tempat makan, yah katakanlah restoran, letaknya di dalam ruko-ruko gitu, di lantai atas, tapi ga keliatan dari luar bagaimana suasana ruang dalam restoran tersebut. Restoran yang kami hampiri pagi ini ruang dalamnya sangat meriah dan terang sekali dengan lampu-lampu kristal (entah asli atau palsu) yang bergelantungan di langit-langit. Kami berjalan ke sudut ruangan, dekat dengan area yang dijadikan panggung. Di panggung terlihat bahwa tempat ini juga biasa dijadikan tempat jamuan makan orang nikahan. Ternyata meja kami telah disiapkan. 2 meja yang tiap mejanya untuk 10 orang. Dengan sabar kami menunggu hidangan apakah yang akan kami santap. Diawali dengan teh yang terasa pahit di lidah, dan bubur yang rasanya asin banget. Kemudian datang sejenis kue-kue-an yang ga ngerti itu apa, dan aneh karena manis dan lengket. tapi, perut kami masih belum merasa puas. Padahal hidangan di atas meja sudah mulai habis. Oh ya, kebetulan saya duduk di rombongan cewe cewe. dan kita pun merasa belom puas dengan menu sarapan ini. "kasih dimsum kek, mantau atau bakpau", celetuk temenku. Dan saat kita melirik si tommy, e buset, kok dia makan mantao ya, enak lagi kayanya tuh makanan. Anggota di meja bundar ini pun ribut karena merasa diperlakukan tidak adil. Saat kekecewaan dirasakan semakin mendalam, datanglah bibi pelayan restoran membawa satu wadah kukusan yang berukuran besar. Dan kamipun menyambutnya dengan suara riuh, "uuuwwwoouuuwwhh". Tak perlu menunggu waktu lama dan tanpa basa-basi, tiap tangan sibuk mencomot makanan dari dalam wadah tersebut, tiada henti. Kita wanita-wanita kelaparan. haha..
okeh, dirasa sudah banyak yang dimakan, saatnya melanjutkan perjalanan. enetah mau dibawa kemana oleh si tommy, kita manut aja.

Ternyata kita dibawa Tommy ke pinggiran teluknya hongkong, lebih tepatnya di dekat Hongkong Conventioan Center. HCC?! ya, bangunan ini pernah saya lihat saat browsing untuk cari-cari tentang convention center, matakuliah studio 3. And yes, finally I see it through my eyes. thank god! karena terlalu terpana dengan bangunan HCCnya, jadi ga begitu merhatiin tommy yang ngejelasin patung bunga emas di pelataran tsb. Ternyata oh ternyata, curi-curi dengar apa yang dibilang tommy, patung bunga ini adalah hadiah (?cmiiw) sebagai tanda kebebasan pemerintahan Hongkong. Yah, lebih dan kurang begitu, karena saya tidak terlalu paham tentang pemerintahan, ketatanegaraan, dan politik. Oh ya, setelah saya lihat-lihat, bunga ini adalah lambang yang ada di bendera Hongkong, right?


Kami menikmati pemandangan kota Kowloon dari teluk di Hongkong city. katanya pak dosen, cuaca pagi ini cukup cerah. Si tommy sengaja bawa kita ke sini sebagai objek pertama. Dan pemandangan ini memang indah dinikmati saat matahari pagi menyinari kota kowloon di sisi barat. Tak lupa, entah udah berapa kali jepret-jepret sembari menyusuri pelataran di tepian teluk. Hingga akhirnya kita dipanggil tommy untuk kembali ke dalam bus.

Lanjut perjalanan berikutnya, kami menaiki sebuah bukit. wah, saya udah curiga nih, jangan-jangan kita mau dibawa ke Victoria Peak. Dan ternyata benar!
Victoria Peak adalah bukit di kota hongkong, tempat melihat pemandangan kota dari ketinggian. Selama perjalanan menuju puncak bukit, kami melewati banyak bangunan bertingkat rendah hingga bertingkat tinggi yang bertengger di sisi bukit. Bangunan ini merupakan hunian, lebih tepatnya hunian untuk golongan ekonomi menengah atas.
Jalan mendaki dan berkelok pun kami lalui. Bukan hanya itu, adrenalin juga terpacu karena sopir yang mengendarai mobil kamu melaju dengan kecepatan yang lumayan tinggi untuk ukuran kecepatan jalan mendaki yang berkelok. Tak jarang badan kami terombang-ambing kesana-kemari. Bahkan botol-botol minumanpun ikut bergelinding ke penjuru mobil. Suara teman-teman pun ikut riuh meramaikan suasana. entah karena terlalu excited atau ketakutan. Tapi alhamdulillah tidak terjadi apa-apa dan selamat sampai tujuan. Akhirnya tiba juga kami di atas. foto-foto tiap sudut dan tiap meter sudah menjadi ritual.
Dari atas sini, kita bisa melihat pemandangan kota hongkong. Untungnnya cuaca sedang cerah, jadi pemandangan kota hongkong jelas tergambar di bawah sana, tidak terhalang oleh kabut awan. Capek foto-foto, duduk istirahat sejenak. Di sini, banyak terdapat rombongan turis. Ya memang, ini adalah tempat yang 'must visit when you travel to hk'. Setelah dirasa puas, dosen pun menyatakan sudah cukup, dan mengajak untuk berpindah ke lokasi berikutnya.



Turun dari victoria peak, tak jauh beda saat naek. suara kami ribut saat melihat pemandangan indah di luar, dan riuh gemuruh tak terhindarkan ketika bus berbelok dengan kecepatan tinggi.
Atas saran pak dosen, kami menuju Indigo Hotel. Menurut pak  dosen, hotel ini memenangkan penghargaan, yang saya lupa penghargaan apa itu (memang dasar saya mahasiswa pemalas yang tidak tau apa-apa). Sayapun entah tak tau mengapa hotel ini memenagkan penghargaan. Kalo di lihat dari eksisting bangunan sekitar, memang cukup menantang. Sebelah kiri bangunan adalah bangunan tinggi modern yang ditutupi dengan kaca yang memantulkan bayangan. Kontras dengan bangunan di sebelah kanan bangunan yang berupa aprtemen tua yang terlihat seperti tidak terawat. Bagian depan bangunan merupakan bangunan rendah yang memang terlihat seperti bangunan jaman dulu (bersejarah. tapi entah apa). Dan kalo saya tidak salah, katanya bagian belakang adalah pasar, namun pada jam itu, saat kita melihat ke bagian belakang gedung, tidak terlihat aktifitas pasarnya. Enterance hotel justru terletak di bagian tengah dalam bangunan (tidak terlihat dari jalan). Bagian bangunan yang menghadap ke jalan kalo saya tidak salah adalah restaurant. Dan ada tangga menuju ke bawah, entah itu apa.

Setelah puas memandangi  bangunan tanpa menemukan jawaban mengapa bangunan ini memenangkan penghargaan (sepertinya cuma saya yang ga tau), kitapun segera berpindah ke lokasi berikutnya.

Sepertinya tommy mengkhususkan jalan-jalan hari ini di daerah hongkong city aja. Untuk istirahat sejenak, tommy mengajak kita ke Victoria Garden.
Taman Victoria merupakan lahan hijau di tengah gedung-gedung menjulang tinggi kota hongkong. Yah bisa dibilang paru-paru yang sedikit menyumbang kesegaran hutan beton ini.
Saat baru masuk kawasan victoria garden ini, saya melihat bunga natal yang merah, cantik ih. terus kita lanjut jalan-jalan. entah kemana, pokoknya jalan aja. rugi kan kalo cuma diem menetap di satu tempat aja. kita juga sempet coba minum dari keran tap water gitu. salah satu bagian tama sepertinya sedang disiapkan utnuk suatu event. Tapi lama-lama kita merasa agak bosan juga di sini, karena tommy ga ngejelasin apa-apa. kita cuma bengong liat-liat aja. Trus kita langsung bilang ke tommy buat lanjut ke lokasi berikutnya.

Oh iya, saat baru bertemu di bandara tadi pagi, si tommy sempet nanya tentang kita yang sebagian besar muslim. kita bilang kalo kita ga bisa makan any part of pig dan ga minum alkohol. Kita juga harus sholat 5 kali sehari. Siang 1 kali, sore 1 kali, dan petang 1 kali. Tapi kita bilang juga ke dia, kalo ga sempet yang siang sama sorenya bisa 1 kali aja.
Eh, ternyata dia inget. Tadinya sih aku kira mesjid yang di kowloon. tapi salah. Ternyata kita diajaknya ke Islamic center di hongkong central. Setelah sholat di lantai 2 (bener ga ya lantai 2?), kita langsung diajakin ke lantai 4 (ini juga kalo ga salah inget). waaahh.. ternyata lantai 4 adalah resstoran. Dan kita ga perlu khawatir, inshallah halal. Juga ketemu NASI!. Dimsum isi udangnya itu enak. ada sambel bangkok lagi. Temenku yang hobi pedes, ga sungkan buat minta tambah sambel ke bibi pelayannya. Makan siang kali ini pun saya lagi-lagi semeja sama cewe cewe. Dan ketua rombongan yang ga satu meja sama kita tadi pagi cuma melongo melihat kita yang dengan semangat 45 mencomot setiap makanan yang dihidankan. Ga butuh waktu lama bagi piring yang baru diletakkan untuk kemudian diangkat lagi karena sudah kosong. Pak dosen ynag duduk di meja seberang pun cum bisa geleng kepala melihat kebuasan akan piring-piring kita. bahkan beliau menyumbangkan nasi yang masih tersisa di meja untuk kita. kita pun ga sungkan. HAHA. Girls Power!
Oke, hingga akhirnya suasana hening karena semua piring telah kosong.

Karena tenaga sudah diisi, tujuan kita berikutnya ke tempat yang agak sedikit menguras tenaga, membakar apa yang telah di makan tadi. Mid Level.
Di dalam bus si tommy menerangkan bahwa dareah mid level ini adalah daerah berbukit yang dilengkapi dengan eskalator sebagai alat bantu transportasi. Dan di daerah ini juga mendapat sebutan sebagai eskalator terpanjang di dunia. Tadinya saya kira emang bener eskalator yang panjangnya 500m tanpa henti. tapi ternyata, saya sedikit kecewa. bukan eskalatornya yang murni panjang 500m tiada henti. Tapi memang banyak banget eskalator-eskalator yang panjangnya standar untuk menghubungkan tiap perbedaan level di daerah ini. Dan semakin tinggi, katanya semakin mahal harganya. Hal ini juga bisa dilihat dengan semakin bagis dan tingginya bangunan yang berdiri di daerah tersebut. Sebagian besar daerah ini adalah daerah hunian dan komersil. Tiba-tiba ada satu temen yang nyeletuk, 'eh, yang di runningman itu yang di sebelah mana ya?". Oh iya, Runningman kan pernah shooting di sini! tapi entah di bagian sebelah mana yang tempat shooting runningman itu. karena saya ga terlalu inget.
Setelah dirasa kita banyak melalui eskalator, akhirnya kita bilang sama tommy kalo kita sudah cukup sampai di sini saja perjalanan menaiki eskalatornya. Si tommy pun segera menghubungi supir untuk menjemput.

Tujuan berikutnya adalah tempat yang kami/dosen usulkan. pastilah wisata arsitektur. Apalagi kalo bukan bangunan. dan itu adalah HSBC building.
HSBC building yang terkenal didesain oleh Norman Foster, arsitek ternama pemenang ptizker prise tahun xxxx (okeh, seperti yang saya bilang tadi, saya bukanlah mahasiswa teladan dan tidak memiliki banyak pengetahuan bahkan tentang arsitektur). Tapi yang saya dapat dari penjelasan pak dosen bahwa dalam mendesain bangunan ini, ada campur tangan dari ahli fengshui. Keistimewaan bangunan tersebut (bagi pak dosen) adalah lantai dasarnya yang dibuka (disumbangkan) sebagai ruang publik, untuk sirkulasi umum. Yah, memang bagi saya cukup unik. Untuk menuju ke lobby, kita terlebih dahulu harus menaiki eskalator yang letaknya diagonal ruang lantai dasar ini. Perletakan eskalator tersebut berdasarkan fengshui. Tapi memang sih, ada suatu kesan ruang (feel space) yang muncul saat menaiki eskalator tersebut. Tapi saat sampai di aas, kita tidak bisa bergerak terlalu ke dalam, karena kita tidak memiliki izin mengunjungi bangunan. Namun dari enterance lobi tersebut, kita bisa menikmati pemandangan bagian tengah gedung yang didesain terbuka. Terlihat pula struktur baja Giant X nya. Pastilah kita foto-foto bergiliran satu-persatu.
Kemudian kita turun dan menuju ke bagian belakang bangunan. (tapi anehnya kenapa pak dosen memilih mengitari bagunan dari luar/samping. Kenapa ga lewat public space yang buat sirkulasi itu?). Ternyata pak dosen ingin menunjukkan kita bangunan secara utuh. Bagian belakang soalnya agak luasan. Dan juga di bagian belakang bangunan HSBC ini terdapat sesuatu yang menyatu dengan struktur baja Giant X bagian luar, menyerupai meriam. Konon, meriam ini juga dibuat berdasarkan fengshui. Meriam ini mengarah ke Bank of China, bangunan yang pasti dikenal oleh mahasiswa arsitektur (tapi saya lupa, apa yang membuat bangunan ini terkenal? bentuk dan strukturnya?). Sebennya saya baru nyadar, yang mengeluarkan uang di hongkong adalah Bank of China dan HSBC bank. Nah, ternyata secara tidak langsung kedua bank ini saingan (mungkin), jadi meriam HSBC building ini dibuat mengarah ke Bank of China yang berjarak sekitar 2 bangunan, agar kesuksesan HSBC bisa mengalahhkan Bank of China.
 
Baiklah, dirasa puas memandang kedua bangunan, kita lanjut ke destinasi berikutnya.

Destinasi terkahir kami hari ini adalah salah satu gedung tertinggi di Hongkong. maaf, saya lupa namanya gedung apa ini. Tapi sebenernya gedung ini adalah pilihan si Tommy. Ternyata tommy mengajak kami ke gedung ini karena kita bisa melihat pemandangan kot hongkong dari atas gedung ini.  Entah saya lupa kami naek ke lantai berapa, tapi memang ada 1 ruang khusus untuk sight seeing hongkong. Ada juga informasi-informasi mengenai kta hongking dan uang-uang yang pernah mereka keluarkan. Sepertinya gedung ini juga bank. Kami juga membeli oleh-oleh yang dibuat dari uang kertas. Saya beli gantungan kunci yang terbuat dari uang 1000 dollar hongkong. Sombong dikit, kenapa saya pilih yang terbuat dari uang 1000 dollar, karena saya juga bayarnya pake uang 1000 dollar. padahal sebenernya uang yang saya bawa ya emang cuma 1000 dollar itu. Sekalian nuker mecahin uang maksudnya. hehe..
oke, cukup menikmati kota hongkong dari atas gedung, kami pun turun, dan diajak tommy jalan entah kemana. keluar gedung, masuk gedung lagi. muter sana-sini, jalan ke sana ke mari. hingga akhirnya kita melewati jembatan yang banyak terdapat di hongkong. Ternyata jembatan ini menghubungkan gedung yang kita lewati tadi ke dekat pelbuhan tempat parkir mobil. oalahh nduukkk..

Di dalam mobil, kami pun kecapekan diajak tommy muter-muter tadi. Tommy pun bilang, kita akan segera pulang ke hotel. Tanpa sadar, saya pun tertidur di tengah perjalanan. dan ternyata sebagain besar teman-teman juga begitu. Saat terbangun, saya melihat jamdan sudah 1 jam perjalanan sejak kita naek bus tadi. emang jauh euy hotelnya. di new territories kalo ga salah, tepatnya di Ginza, Tin tsui wai.
Setelah check ini dan bagi-bagi kamar, kitapun istirahat di kamar masing-masing. Walaupun letaknya jauh, tapi Resort Hotel ini bagus. katanya sih bintang 3 ato 4 gitu. 1 kamar 2 orang. Waaahhh.. puas deh sama hotelnya, ga mengecewakan. Kamar kami memiliki view ke lapangan olahraga. entah buat olahraga apa itu. Kita juga bisa lihat jalan dan gedung-gedung hunian sekitar. view nya enak deh pokoknya. Setelah unpacking, mandi, dan sholat, kita tadi udah janjian buat kumpul jam 7 buat cari makan malam bareng. Katanya di bawah dan di sebelah ada mall. Kitapun jalan-jalan ke sana. Nyari-nyari tempat makan, dan sempet bingung. Tapi akhirnya kita tetapkan kriteria makan malam kita kali ini adalah nasi sebagai main course nya. Yah, karena takut coba-coba, kitapun melipir ke mcd. Pak dosen puun tertawa malu-malu melihat kita memilih mcd. "yaaahhh... kalian ini, jauh-jauh ke hongkong, masa' makannya mcd sih?". bingung pak mau makan apa, takut mengecewakan kalo nyoba-nyoba yang lain. Kita pesen paket buat berdua. yang satu dapet daging ayam, yang satu daging sapi. Biar bisa bagi-bagi icip-icip gitu. Biayanya kalo ga salah sekitar 50 dollar(?).
Karena kayanya kita udah kemaleman mampir ke mall ini, sebagian toko udah mulai mau tutup. kita pun ke luar dan duduk-duduk santai lesehan di depan hotel. Karena angin musim dingin semakin kencang berhembus, pak dosen membubarkan rombongan untuk segera masuk ke kamar.
Tapi, saya dan beberapa teman memutuskan untuk jalan-jalan dulu sebentar lagi. Namun, kita bingung mau jalan ke mana. Akhirnya kita cuma jalan mengitari plasa yang terletak di dekat hotel saja, sambil duduk-duduk, ngobrol-ngorbrol, ketawa-ketiwi, dan foto-foto. Tanpa terasa, kita sudah mengitari plasa sebanyak 1 putaran. Kitapun memutuskan untuk pulang kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. 

Komentar

Top post

Belajar Korea

Liburan Kulur-Kilir

A little girl (Reply 1988) Chord