Sky of Love J-Movie

woaaahh... semalem saya nonton nih movie, tapi ga bisa hilang gitu aja.. terus kepikiran. Hiroo~ (T_T)

Satu film romantis jepang yang beshasil membuat saya menitikkan air mata saat menontonnya.


Cerita tentang Mika, seorang siswi yang kalem, bertemu dengan Hiro, seorang siswa yang kelihatannya siswa nakal.
Handphone Mika yang tertinggal di perpustakaan ditemukan oleh Hiro. Hiro sekaku menelpon Mik, tetapi Mika tidak tahu kalo yang nelpon itu Hiro. Hingga akhirnya mereka janjian buat ketemuan. Hiro memberikan bunga kepada mika sambil memperkenalkan dirinya. Mika kaget, tidak menyangka, dan mungkin sedikit kecewa bahwa pria yang selalu menelponnya adalah Hiro. Dengan alasan bunga yang diberikan Hiro terlihat menyedihkan, Mika kemudian berlari meninggalkan Hiro. Sepulang dari sekolah, Mika melihat Hiro yang menanam kembali bunga tadi. Menyadari ada Mika yang melihatnya, Hiro bilang "bunganya aku beri pupuk yang baik". Kemudian Hiro membuat pelangi dari air siraman bunga tersebut. (laen kali saya akan mencoba membuktikan, apakah dengan air siraman/semprotan bunga bisa buat pelangi kaya' gitu ya? emang sih, pelangi kan terbentuk dari refleksi cahaya matahari sehabis hujan. hmm...). Hiro mengatakan kalo pelangi itu adalah hadiah untuk Mika. Mika pun merasa senang.
Mereka jadian. mereka menjadi pasangan yang bahagia. Hiro menyayangi Mika dan selalu melindunginya.
Tus Mika nya hamil. saat mika bilang ke hiro kalo dia hamil, Hiro langsung pergi. setelah 1 jam dari kepergian Hiro tadi, akhirnya mika memutuskan untuk pulang. (Tadinya saya pikir, sialan nih cowo', udah nge-hamil-in, eh malah lari). Ternyata sodara-sodara, saat Mika berjalan keluar, Hiro datang sambil membawa bingkisan dan bilang kalo dia pengen bayinya dibesarkan. (Oooh~ Hiro. so sweet).
Tapi ternyata, mantan nya Hiro tidak terima mereka jadian. suatu hari papan tulis setiap kelas di sekolah bertuliskan kata-kata yang tidak pantas yang menjelek2an Mika . (sejujurnya saya tidak tau apa yg ditulis krn bhs jepang. haha..). Kemudian dengan marahnya Hiro segera menghapus papan tulis setiap kelas. (aah~ disini Hiro juga keren. ^^b).
Pada malam natal, mereka jalan-jalan bareng. Hiro bilang tahun depan mereka akan disini bertiga. Mika bilang kalo sekarang mereka sudah bertiga (bersama anak di dalam kandungannya). Hiro memberikan hadiah, ternyata isinya adalah sarung tangan anak bayi, walau ia tidak tahu bayi tersebut lelaki atau perempuan. Tak lama kemudian Mika merasakan sakit diperutnya. Ternyata Mika telah kehilangan bayinya. Saat dirumah sakit, Hiro tidak menemni Mika. (lha, saya bingung, Hiro kemana? apa dia lari? kurang ajar. ckckck...). Saat akan pulang, eh, munculah hiro yang berlari tergesa-gesa. Ternyata tadi Hiro ke kuil untuk berdoa dan mendapatkan jimat. Tapi sayangnya, sambil menangis Mika memberitahukan bahwa bayinya telah Hilang. (Kasihan Mika.. T_T). Mereka pun memutuskan untuk datang ke tempat Hiro menanam bunga setiap tanggal 24 desember sebagai peringatan hari kematian anak mereka. Disitu juga Mika memberitahukan bahwa anak mereka adalah perempuan.

Pada musim semi, Hiro jarang datang ke sekolah. Mika juga sulit menghubunginya. Hingga akhirnya Hiro menyatakan ingin putus. Tentu saja hal yang tiba-tuba tersebut membuat Mika terkejut. Mika tidak bisa menerimanya, Mika tidak mau putus dengan Hiro. Tapi, keputusan Hiro tidak bisa diganggu gugat. Hiro bilang kelak dia tidak akan menghapus airmata Mika lagi, mereka sekarang adalah orang yang tidak mengenal satu sama lainnya. Walau begitu, Mika masih tidak bisa putus dari Hiro, Mika masih mencintainya.
Pada suatu hari, di koridor sekolah, Mika melihat Hiro berjalan berlawanan arah, mereka pun berpapasan. Namun, pandangan Hiro tetap lurus seperti tidak melihat Mika di depannya. (Rasanya, nyesss~ Hiro tega banget... -_-). Mika merasa sakit hati. Hingga akhirnya Ia memutuskan untuk menutup perasaanya, dan tidak mau menjalin hubungan lagi kalo putus hubungan sesakit itu.

Di kehidupan kampus Mika bertemu dengan pria hangat yang mau menerima masa lalu mika, dan mereka pun jadian.

24 desember 2 tahun berikutnya, Mika melihat Hiro di makam anak mereka. 1 tahun yg lalu Mika juga melihat sarung tangan anak bayi di makam anak mereka (yang menunjukkan klo Hiro datang). Saat bertemu, Mika bilang kepada Hiro bahwa ia tetap tidak bisa menerima keputusan Hiro untuk mengakhiri keputusan mereka. Hiro pun kemudian pergi.
Tahun berikutnya, saat datang ke makam anaknya, Mika melihat seorang pria sedang duduk di depan makam anaknya. Awalnya Mika mengira bahwa itu adalah Hiro, tapi ternyata bukan. Itu adalah temannya Hiro. Sama seperti saya, Mika juga heran kenapa temannya Hiro ada disitu. dan di makam anaknya tersebut ada sarung tangan anak bayi. Temannya Hiro berkata bahwa Hiro telah memberikan ia ratusan sarung tangan bayi untuk diletakkan di makam tersebut tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, padahal temannya itu tidak akan hidup sebanyak sarung tangan yang diberikan Hiro kepadanya. Mika menanyakan dimana Hiro. Akhirnya temannya pun bilang bahwa hiro mungkin akan segera mati. Hiro terkena kanker sejak musim semi dua tahun lalu. (OOOHH TIDAAAKKK!!!).
Setelah satu jam terduduk di depan makam anaknya, Mika lari meninggalkan pacarnya barunya untuk bertemu dengan Hiro. Di rumah sakit, Hiro terkejut bahwa yang datang bukan temannya melainkan Mika. Hiro bilang bahwa Mika harus hidup bahagia dengan pacar barunya. Dengan begitu ia akan pergi dengan tenang. Tapi Mika malah bilang kalo Ia ingin Hiro lah yang memberikan kebahagiaan untuknya. Mika juga melihat bahwa Hiro masih mengenakan cincin yang mereka beli bersama.

Akhirnya Mika memutuskan untuk merawat Hiro. Saat Hiro pulang ke rumah. mereka pun bernostalgia. mereka ke tepi sungai, tempat favourite Hiro. Di sana, Mika bilang ia ingin menikahi Hiro. Mereka pun berperan seolah sepasang pengantin yang sedang mengikat janji. Hiro bilang bahwa ia ingin hidup bahagia bertiga. "tapi itu adalah mimpi. hanya mimpiku", kata hiro. Kemudain Hiro tidak bisa menahan rasa sedihnya, dan ia pun menangis. "aku tidak mau mati. masih banyak yang ingin aku lakukan". (aaahh~~ kata-kata hiro ini meluluhlantahkan hati saya. *bwahaha bahasanya*. saya pun ikut menangis). Dengan besar hati, Mika menenangkan Hiro. "tenanglah, kau tidak akan mati Hiro". (ooh~ Mika.. T_T).

Suatu hari saat Hiro kembali ke rumah sakit, Hiro tiba-tiba bertaya, "setelah orang meninggal dunia, mereka akan bagaimana?". Mika pun menjawab "tentu saja mereka akan ke surga". Namun Hiro malah berkata "dibandingkan ke surga, aku lebih inign menjadi langit. aku bisa melihatmu kebawah". Mika pun bercanda "kau mau jadi penguntit ya?". "Kelak saat melihat langit aku akan memikirkanmu. Saat langit cerah, berarti kau sdang senang. Saat langit mendung, berarti kau akan menangis. Dan saat senja artinya Hiro sedang malu. Dan saat malam adalah saat Hiro memeluku". Hiro pun berkata "Dulu, aku memberikanmu cincin murahan. Kelak aku akan memberikanmu bntang di langit". tak lama kemudian, datanglah suster untuk membawa Hiro check up. Hiro meminta mika untuk mencuci, eh salah mencetak, (haduuuh saya hidup di jaman apa, 'mencuci?' sekarangkan udah digital semua, foto-foto tidak ada yang dicuci lagi *kecuali yang hobi kamera jadul*, jadi tinggal dicetak aja. wkwkwk..). Tapi saat menerima kamera Hiro tersebut, Mika merasakan ada yang aneh. Sepulang dari studio foto, sambil membawa hasil foto Mika menerima telepon. Ternyata kakak Hiro menyuruh mika untuk segera ke rumah sakit karena Hiro dalam keadaan kritis. Mika bun berlari dengan tergesa-tergesa, hingga akhirnya ia jatuh. Foto yang barusa ia ambil tadi pun jatuh berhamburan di jalan. Ia melihat isi foto tersebut. semua nya adalah foto-foto Mika. Akhirnya mika menelpon Hiro. bukan cuma telepon, tapi 3G-an . (beuh, jaman canggih sekarang udah beda ya. sayangnya saya sekalipun belum pernah nyobain 3G-an. hehe.. *abaikan, tidak penting). Di layar ponsel, Mika memanggil-manggil Hiro yang sedang kritis. "Hiro kau adalah orang yang kuat. bukalah matamu". Perlahan, Hiro membuka matanya. Dengan susahnya Hiro memanggil-manggil Mika. "Mika.... tersenyumlah.....". Mika pun berusaha untuk tersenyum sambil menahan tangis. "Tunggulah aku, aku akan segera tiba", Mika memutuskan panggilannya. Hiro pun tersenyum.  Saat telepon mati, Hiro menitikan air matanya, kemudian menutup matanya untuk selamanya. (aaahh~ tidaaakkkk.... Hirooooo... jangan matiiii.... TTTT____TTTT).

Setelah acara pemakan selesai, Kakak mika memberikan sebuah buku. Keluarga Hiro meminta kepada kakak mika untuk menyerahkan buku Hiro tersebut kepada mika. Namun, mika tidak mau membukanya. ia tetap memeluk buku tersebut dengan eratnya.

Keesokan harinya, mika sedang berada di jembatan dekat sungai tempat favourite Hiro. sambil berkata bahwa Ia tidak mau berpisah dengna Hiro, Mika mencoba melompat ke atas pegar jembatan. Namun tiba-tiba 2 buah merati terbang dari bawah jembatan. Mika pun terkejut dan menghindar dari merpati tersebut, ia terjatuh ke jalan (untung bukan ke sungai). saat terjatuh, buku yang sedari tadi ia dekap di dadanya ikut terjatuh, dan terbukalah tiap lembarannya. Mika melihat bahwa isi buku yang ditulis Hiro tersebut semuanya adalah tentang Mika. "Mika.... mata Mika.... senyum Mika.... hari ini Mika kembali kepadaku....", dan dihalaman akhir, Hiro menggaambar seorang pria dan sorang wanita sedang menggandeng seorang anak kecil perempuan.
 


Aah~ ceritanya sungguh sesuatu banget. kenapa hiro harus mati???? tapi kalo hiro ga mati, ceritanya juga ga seru. saya ga bakal seharian mikirin "hiroooo kenapa harus mati? jangan mati dong... kan kasian mika sendirian". TTT__TTT
well, cukup panjang cerita saya, karena  dalam waktu kurang dari 24 jam, saya sudah 2 kali mengulang nonton film ini. aduuuh, terlalu menyedihkan kalo hiro harus mati. ga tegaaaa~
 
Hiroooo~~ yg damai ya di sana. *maaf, syndrom karena terlalu menghayati filmnya.

Komentar

Top post

Belajar Korea

Liburan Kulur-Kilir

A little girl (Reply 1988) Chord