Ke Korea Lagi

Jalan-jalan di Seoul dengan Bus umum

Gue pernah post di IG story kalo liburan kemaren gue lebih seneng naik bus buat jalan-jalan selama di Seoul. Dulu sih, bener-bener memanfaatkan subway untuk keliling Seoul, karena bagi gue rutenya lebih mudah dibaca. Dan juga, beberapa tempat wisata umum itu pasti ada acuan exit subway stationnya.  Tapi sekarang (dan mungkin ke depannya) gue lebih prefer bus untuk transportasi berpindah tempat selama di Seoul.  Ini beberapa alasan gue kenapa naik bus lebih enak dari naik subway:
  • Pemberhentian bus itu jumlahnya lebih banyak dari subway station. Dengan demikian bisa berasumsi bahwa kita bisa lebih bebas pilih mau naik-turun dimana sesuka hati tanpa perlu jalan jauh seperti kalo kita naik subway yang kadang pintu exit stasiunnya itu jauh dari platform (terutama stasiun transit).
  • Percaya sama gue, kalo kalian liburan di Korea dengan transportasi umum, kaki bakalan capek banget pegal-pegal karena banyak jalan kesana-kemari. Dengan naik bus, lo bisa hemat tenaga karena ga perlu naik-turun tangga tinggi kaya’ kalo dari/mau ke stasiun subway. Jujur, kadang gue kaya’ mau nangis karena kaki gue rasa mau dipotelin aja saking capeknya.
  • Klo musim dingin, nunggu kereta di stasiun subway itu terasa dingiiiiinnnn… Entah kenapa, gue ngerasa naik bus itu lebih hangat. Emang sih, halte bus itu terbuka, pasti kedinginan juga kalo nunggu di luar. Tapi klo mau turun ke platform subway, lo pasti udah bisa merasakan hawa-hawa dingin di bawah sana. Mungkin karena letaknya di bawah tanah. Sementara kalo nunggu bus di atas, di pingir jalan, kan ada kehangatan dari kendaraan-kendaraan yang lewat (anggap aja prinsip urban heat island).
  • Bisa lihat pemandangan di luar. Syukur-syukur bisa hapal jalan. Atau bisa sambil intip-intip lihat-lihat referensi tempat wisata yang ga masuk itinerary kita. Karena kalo subway lebih sering di dalem terowongan gelap.
 
Nah, kalo kalian mau mencoba untuk naik bus di Seoul, berikut beberapa tips dan cara naik bus di Seoul ala gue:
  • Mencari rute dan nomor bus
Satu kekhawatrian gue untuk naik bus adalah rutenya yang banyak. Sama lah kaya’ di Jakarta, lebih susah kan kalo harus hapal semua rute kopaja dan angkot, daripada bacain peta jalur busway. Iya, dulu juga gue masih belum ngerti gimana cara cari rute bus di seoul. Tapi ada yang kasih saran ke gue buat donlot Naver Map. Ini ada versi inggrisnya, jadi jangan khawatir. Tapi kamu harus punya koneksi internet agar bisa menjalankan aplikasi ini. Jadi, ada baiknya sebelum berangkat ke Korea, kalian punya paket data, atau sewa modem wifi gitu.
Di Naver Map ini, setelah masukin tempat berangkat dan tempat tujuan, akan keluar beberapa alternatif rute yang bisa kalian pilih, beserta alternatif nomor bus yang bisa kalian naiki (kalo ada beberapa bus yang bisa ke pemberhentian yang sama), serta informasi transfer/ganti moda transportasi. Ada juga informasi berapa lama perkiraan waktu tempuhnya, mulai dari jalan kaki dari/ke tempat bus stop, dan lama perjalanan setiap bus yang harus dinaiki. Jauh-dekatnya ini bisa juga kalian lihat di peta. GPS yang aktif memudahkan kalian untuk memantau sejauh apa lagi perjalanan yang harus kalian lalui sebelum turun dari bus. Jadi bisa kira-kira, berapa lama kita akan duduk di dalam bus tersebut. Ada juga informasi berapa bus stop yang harus kalian lewati beserta nama-nama haltenya. Selain itu, ada juga informasi harga/ongkos yang harus kalian bayar. Lengkap lah pokoknya! Ga khawatir nyasar, selama internet tetap aktif.
 
  • Menunggu bus
Setelah tiba di halte / bus stop, kalian bisa memastikan apakah kalian berada di bus stop yang tepat dengan melihat papan infromasi nomor bus yang dilalui oleh bus stop ini. Selain itu, informasi juga ditunjukkan dengan warna rute nomor bus yang sesuai dengan warna bus tersebut. Sayangnya selain angka, infromasi yang terdapat di bus stop ini hampir semuanya bertuliskan Hangeul. Oleh karena itu, naek bus sedikit challenging buat temen-temen yang ga biasa sama Bahasa korea. Tapi kalo kalian bisa baca hangeul, kalian bisa pasti’in  sekali lagi bahwa bus stop yang kalian tuju tertera di peta rute yang terdapat di papan informasi halte/bus stop tersebut. Canggihnya halte di korea, ada papan informasi digital yang menunjukkan berapa lama lagi bus dengan nomor sekian akan tiba di halte ini. Jadi, sambil nunggu kalian bisa sambil main hape tanpa perlu tengok-tengok ke kiri terus.

  • Naik Bus
Setelah kalian melihat bus dengan nomor yang harus kalian naiki, segeralah bersiap dan ikut mengantri. Plis deh ini, jangan sampe malu-maluin turis Indonesia, kalian harus lihat orang-orang pada baris ga, atau kalo ada orang yang langsung nuggu dengan siap di pinggir jalan, ikutlah berdiri di belakangnya.
Naiknya dari pintu depan ya! Satu lagi, gue lebih nyaranin buat punya T-money selama liburan kalian di Korea. praktis. Tinggal tap di mesin di samping pak supir. Kalo bingung karena belum pernah, makanya ngantri di belakang orang aja, jadi tau harus gimana. Hehe…
  • Di dalam Bus
Setelah tap kartu, lihat dan carilah kursi-kursi kosong di bagian belakang, atau setelah pintu tengah. Karena tempat duduk di depan itu biasanya adalah priority seat. Jangan sampe kalian jadi dilihatin aneh sama orang-orang lokal karena duduk di kursi yang harusnya didudukin oleh manula dan ibu hamil. Kalo ga ada kursi kosong, berdiri aja.
  • Turun Bus
Di dalam bus akan ada pengumuman nama pemberhentian sekarang dan pemberhentian berikutnya. Tapi ga semua pemberhentian disebutkan dengan Bahasa inggris. Itulah challenging lain bagi temen-temen yang ga biasa dengan Bahasa korea. Kalo pemberhentian kalian sudah disebutkan, pencetlah bel yang terdapat di tiang-tiang atau deket jendela (ini kaya’ naik angkot kalo di Palembang. Hehe..), sebagai tanda ke supir bahwa akan ada penumpang yang turun di halte nanti.
Sebelum keluar, atau saat menunggu bus berhenti, jangan lupa tap kartu T-money di mesin dekat pintu keluar. Pintu keluar berada di tengah bus. Pintunya dua daun. Sebenernya, selama di dalam bus, kalian bisa observasi dulu buat lihat gimana caranya penumpang lain kalo mau turun. Tapi khusus penumpang lansia, mereka sudah bebas biaya transportasi, alias gratis, jadi mereka ga pake kartu lagi.
 

Nah, selama di Korea januari kemaren, manfaat bus yang paling gue rasain adalah saat mengunjungi Namsan dan SNU. Sebelumnya, gue ke Namsan naik cable car, karena temen bilang kalo naik bus harus jalan kaki buat sampe ke N seoul Tower. Tapi, bagi gue, jalan dari bus stop ke N seoul tower itu ga sebegitu jauhnya kok. Memang medannya mendaki, tapi suasana pepohonan di kiri kanan sungguh indah nan eksotis. Apalagi waktu itu ada salju yang bisa gue temui secumpuk-secumpuk di pinggir jalan! My first snow eveeerrrr… Pengalaman lainnya waktu gue dari Bukchon mau balik ke Myeongdong. Mungkin karena sudah sore, kita nunggu bus lumayan lama. Trus juga harus ganti bus di  Seoul Station. Sempet bingung juga nunggunya di halte yang mana, karena di sini banyaakkk banget haltenya. Untungnya di Naver map itu ada alternatif pilihan nomor bus ke tempat tujuan, jadi nomor bus mana aja yang kelihatan lebih dulu, itu yang kita naikin.
Selain dua cerita tersebut, pengalaman paling berkesan gue naik bus adalah saat ke Seoul National University kampus Gwanak. Untuk sampe ke kampus terkenal ini, subway stationnya jauh (ga kaya’ ewha university yang tinggal jalan dikit). Jadi waktu itu gue dari Namdaemun, naik di halte Namdemun. Halatenya juga lumayan panjang, jadi harus lihat-lihat info nomor bus agar kita menunggu di tempat yang tepat. Begitu ada bus dengan nomor yang tertera di alternatif yang dikasih naver map, gue naik ke salah satu bus tersebut. SNU Gwanak kampus ini menurut gue jauh di selatan seoul. Pastinya ngelewatin sungai Han dulu. Trus turun di halte yang suasanya ga se-hectic Myeongdong. Dari situ gue ganti bus hijau dengan nomor yang juga ada beberapa alternatif berdasarkan petunjuk naver map. Bus ini masuk sampe ke dalam komplek kampus, jadi kita bisa turun di area fakultas yang mau kita tuju. Ga perlu jalan jauh dari gerbang masuk yang identical itu. Waktu pulang, gue sebelumnya sudah ngingetin tadi waktu dateng gue turun di sebelah mana, biar ga salah naik arah busnya. Dan ternyata, sore itu, antrian di deket bus stopnya udah rame aja. Pas ada bus yang berenti, tapi nomornya ga sesuai sama petunjuk naver map, gue ga ikut masuk naik bus kan, jadi orang yang ga ikutan naik biasanya agak nyingkir dikit (tapi masih tetap dalam antrian) untuk mempersilahkan orang lain yang mau naik. Wuih, baru tau gue gini caranya. Tertib banget yak antriannya. Saat bus tujuan gue dateng, Allahu Akbar, ternyata di dalem ga kalah desek-desekan kaya' kopaja. Aseli. Really packed with many people. Sampe-sampe ada yang protes kayanya bilang “udah dong pak jangan dipaksin naik lagi, udah ga cukup busnya”. Gue bahkan sampe turunin backpack gue biar ga mengganggu orang lain (pernah baca kalo orang yang bawa backpack harus lepas tasnya dan dijinjing supaya tasnya ga mengganggu orang lain di belakang gitu). Waktu itu, sayangnya gue ga ada koneksi internet, jadi gue bingung harus turun dimana. Jadinya gue putusin buat turun di stasiun subway aja (untungnya gue dulu sempet naik subway jauh, jadi tau kalo ada stasiun subway yang namanya “Seoul National University”). Tapi pengumuman nama pemberhentian berikutnya pake bahasa korea dong. Sempet cemas takut kelewat, tapi ternyata prinsip ‘ada gula ada semut’ bisa diterapin. Banyak banget ternyata orang yang juga sama-sama turun di halte subway. Untung dah kagak salah. Ternyata ini gue baru tau, biasanya kalo abis dari dalem subway, kadang gue suka bingung kok orang-orang yang masuk ke stasiun subway ini rombongan rame banget, ternyata mereka tuh turunnya barengan dari bus. Oohh gituuu..   ^^
Sekian cerita pengalaman saya naek bus kota di Seoul, bahkan tanpa ada koneksi internet saat perjalanan. Seru. Yang tertarik dengan tantangan yang sama, bisa kok diskusi lebih banyak sama saya.
Informasi lain mengenai Seoul city bus, bisa cek di web KTO.

Selamat Menjelajah Seoul!


Komentar

Top post

Belajar Korea

Liburan Kulur-Kilir

A little girl (Reply 1988) Chord