Alhamdulillah ya Allah... Tim Thomas menang melawan Jepang 3-1. Sempet lemes plus dag-dig-dug jantung saya berpacu saat penentuan kemenangan untuk Indonesia.




























Seperti sebelum-sebelumnya, Taufik Hidayat yang merupakan ujung tombak bagi tim Tomas Indonesia, kembali diturunkan di partai pertama tunggal putra untuk melawan tunggal putra terbaik dari Jepang, Tago. Namun, tunggal terbaik Jepang tersebut tidak mampu mengatasi permainan Taufik yang sangat baik. Taufik terlihat bermain sangat confidence. Sementara pemain Jepang yang mengidolakan Taufik tersebut malah bermain kurang baik, tidak lepas, terlihat tertekan (*dan juga terlihat grogi, menurut saya). Maka dengan mudah Taufik bisa mengumpulkan angka. Walaupun demikian, bukan berarti pemain Jepang tersebut tidak menunjukkan kemampuannya, terkadang permainan yang bagus ia perlihatkan. Lihat saja pada awal set ke 2, terjadi kejar-mengejar score tiap pemain, rally-rally panjang kerap terjadi, dan kedua pemain tersebut pun saling menyerang (*seru banget nih!). Namun, berkat permainan Taufik yang berkelas dunia pada siang hari ini, Taufik bisa menyumbangkan kemenangan untuk Indonesia 1-0.
Partai berikutnya, ganda putra, lagi-lagi Indonesia menurunkan pemain terbaiknya, Kido/Hendra, peraih emas Olympiade 2008. Pada pertandingan ini, Kido/Hendra bermain sangat bagus. Mereka benar-benar menunjukkan permainan terbaik mereka, kelas dunia. Angka-angka yang mereka dapatkan sangat cepat. Terlihat seperti tidak sebanding dengan permainan pemain Jepang tersebut. Dengan mudahnya, Kido/Hendra memenangkan pertandingan straight set langsung selama kurang dari 30 menit (beuh, lagi-lagi Kido/Hendra maennya cepet!).
Pada partai ketiga, yang seharusnya menjadi partai penentuan kemenangan bagi Indonesia, gagal dilakukan Simon dengan baik. Permainan baik yang selalu diperlihatkan Simon pada setiap pertandingan Thomas Uber Cup 2010, tidak terlihat. Awalnya Simon bermain baik, terlihat confidence dan tanpa beban. Namun sang lawan dari Jepang, Sasaki memiliki semangat juang yang tinggi. Ia tidak mau menyerah dengan mudah. Terjadi perebutan angka yang ketat pada set pertama. Sayangnya pemain Jepang tersebut lebih dahulu mencapai score 21. Tidak mau kalah, Simon kembali bermain baik di set kedua. Pada set ke 3, set penentuan, awalnya Simon bermain bagus, namun akibat ketidak-konsistensi-an Simon (*sotoy), membuat ia bermain jelek (*tegang kaya'nya nih si abang Simon). Sebaliknya, Sasaki bermain semakin bagus pada akhir set, dan kembali mendapatkan kemenangan. Maka terbukalah kemenangan untuk Jepang. (*dan saya pun cemas apakah di partai berikutnya, Indonesia bisa menang?...)
Partai berikutnya (*partai yang bisa membuat saya jantungan), ganda Indonesia, Nova/Alven, yang merupakan pemain senior, walaupun bukan pasangan asli, dicoba untuk diturunkan. Berharap dengan ke-senior-an mereka, Indonesia bisa menutup pintu harapan Jepang. Dan memang terbukti pemain Indonesia tersebut adalah pemain senior. Pada setiap set, ganda Indonesia tersebut tampil ngotot (*dan saya geregetan ngeliatnya karena terlalu bersemangatnya saya. haha...). Set pertama dapat di selesaikan dengan baik. Namun pada akhir set kedua, dimana match poin untuk Indonesia (*yang tadinya saya lemes krn tegang liat nih pertandingan joget-joget krn score kita udah 20), pemain Indonesia terlihat seperti terburu-buru untuk menyelesaikan pertandingan, dan hilanglah konsentrasi mereka (*dan saya pun kembali lemas, bahkan semakin lemas). Dengan hilangnya konsentrasi pemain Indonesia, maka pemain Jepang menyamakan kedudukan menjadi 20-20. (*Jantung saya ikut degap-degup karena tegang, takut kalah.. X_X). Namun poin untuk pemain Jepang hanyalah sampai angka 20, dan Indonesia mendapatkan poin 22. (*Horrraaiyyy... Indonesia menang!!!). Dengan demikian Indonesia berhak melangkah ke Final setelah mengalahkan Jepang 3-1.























Berikut hasil score Semi Final Thomas Cup, INA vs JPN
Taufik Hidayat vs Kenichi Tago, 21-9 21-14
Markis Kido/Hendra Setiawan vs Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno, 21-9 21-11
Simon Santoso vs Sho Sasaki, 19-21 21-13 11-21
Nova Widianto/Alvent Yulianto Chandra vs Noriyasu Hirata/Hiroyuki Endo, 21-14 22-20
Wahhh... Selamat ya buat tim Thomas Indonesia, berhasil melangkah ke final. Hasil yang lebih baik dari Thomas Cup 2 tahun lalu. Good Luck di Final nanti. (*saya tunggu permainan terbaik kalian!)
*haha, banyak fotonya... :D
























Seperti sebelum-sebelumnya, Taufik Hidayat yang merupakan ujung tombak bagi tim Tomas Indonesia, kembali diturunkan di partai pertama tunggal putra untuk melawan tunggal putra terbaik dari Jepang, Tago. Namun, tunggal terbaik Jepang tersebut tidak mampu mengatasi permainan Taufik yang sangat baik. Taufik terlihat bermain sangat confidence. Sementara pemain Jepang yang mengidolakan Taufik tersebut malah bermain kurang baik, tidak lepas, terlihat tertekan (*dan juga terlihat grogi, menurut saya). Maka dengan mudah Taufik bisa mengumpulkan angka. Walaupun demikian, bukan berarti pemain Jepang tersebut tidak menunjukkan kemampuannya, terkadang permainan yang bagus ia perlihatkan. Lihat saja pada awal set ke 2, terjadi kejar-mengejar score tiap pemain, rally-rally panjang kerap terjadi, dan kedua pemain tersebut pun saling menyerang (*seru banget nih!). Namun, berkat permainan Taufik yang berkelas dunia pada siang hari ini, Taufik bisa menyumbangkan kemenangan untuk Indonesia 1-0.
Partai berikutnya, ganda putra, lagi-lagi Indonesia menurunkan pemain terbaiknya, Kido/Hendra, peraih emas Olympiade 2008. Pada pertandingan ini, Kido/Hendra bermain sangat bagus. Mereka benar-benar menunjukkan permainan terbaik mereka, kelas dunia. Angka-angka yang mereka dapatkan sangat cepat. Terlihat seperti tidak sebanding dengan permainan pemain Jepang tersebut. Dengan mudahnya, Kido/Hendra memenangkan pertandingan straight set langsung selama kurang dari 30 menit (beuh, lagi-lagi Kido/Hendra maennya cepet!).
Pada partai ketiga, yang seharusnya menjadi partai penentuan kemenangan bagi Indonesia, gagal dilakukan Simon dengan baik. Permainan baik yang selalu diperlihatkan Simon pada setiap pertandingan Thomas Uber Cup 2010, tidak terlihat. Awalnya Simon bermain baik, terlihat confidence dan tanpa beban. Namun sang lawan dari Jepang, Sasaki memiliki semangat juang yang tinggi. Ia tidak mau menyerah dengan mudah. Terjadi perebutan angka yang ketat pada set pertama. Sayangnya pemain Jepang tersebut lebih dahulu mencapai score 21. Tidak mau kalah, Simon kembali bermain baik di set kedua. Pada set ke 3, set penentuan, awalnya Simon bermain bagus, namun akibat ketidak-konsistensi-an Simon (*sotoy), membuat ia bermain jelek (*tegang kaya'nya nih si abang Simon). Sebaliknya, Sasaki bermain semakin bagus pada akhir set, dan kembali mendapatkan kemenangan. Maka terbukalah kemenangan untuk Jepang. (*dan saya pun cemas apakah di partai berikutnya, Indonesia bisa menang?...)
Partai berikutnya (*partai yang bisa membuat saya jantungan), ganda Indonesia, Nova/Alven, yang merupakan pemain senior, walaupun bukan pasangan asli, dicoba untuk diturunkan. Berharap dengan ke-senior-an mereka, Indonesia bisa menutup pintu harapan Jepang. Dan memang terbukti pemain Indonesia tersebut adalah pemain senior. Pada setiap set, ganda Indonesia tersebut tampil ngotot (*dan saya geregetan ngeliatnya karena terlalu bersemangatnya saya. haha...). Set pertama dapat di selesaikan dengan baik. Namun pada akhir set kedua, dimana match poin untuk Indonesia (*yang tadinya saya lemes krn tegang liat nih pertandingan joget-joget krn score kita udah 20), pemain Indonesia terlihat seperti terburu-buru untuk menyelesaikan pertandingan, dan hilanglah konsentrasi mereka (*dan saya pun kembali lemas, bahkan semakin lemas). Dengan hilangnya konsentrasi pemain Indonesia, maka pemain Jepang menyamakan kedudukan menjadi 20-20. (*Jantung saya ikut degap-degup karena tegang, takut kalah.. X_X). Namun poin untuk pemain Jepang hanyalah sampai angka 20, dan Indonesia mendapatkan poin 22. (*Horrraaiyyy... Indonesia menang!!!). Dengan demikian Indonesia berhak melangkah ke Final setelah mengalahkan Jepang 3-1.





















Berikut hasil score Semi Final Thomas Cup, INA vs JPN
Taufik Hidayat vs Kenichi Tago, 21-9 21-14
Markis Kido/Hendra Setiawan vs Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno, 21-9 21-11
Simon Santoso vs Sho Sasaki, 19-21 21-13 11-21
Nova Widianto/Alvent Yulianto Chandra vs Noriyasu Hirata/Hiroyuki Endo, 21-14 22-20
Wahhh... Selamat ya buat tim Thomas Indonesia, berhasil melangkah ke final. Hasil yang lebih baik dari Thomas Cup 2 tahun lalu. Good Luck di Final nanti. (*saya tunggu permainan terbaik kalian!)
*haha, banyak fotonya... :D
0 Comments