Postingan kali ini adalah sedikit tips dari saya yang baru sekali mersakan musim dingin di korea, yaitu awal-pertengahan bulan desember 2016, dengan suhu hingga mendekati 0 derajat celcius (tanpa salju, tapi ciusan dinginnya).

Like seriously, orang torpis yang katro seperti saya dulu ga tau sedingin apakah musim dingin itu. Dengan asumsi pakaian berlapis yang biasa gue pake sehari-hari di Palembang/Jakarta/Bandung bisalah yaa. But that’s a no, NO. Baiknya kalian beli baju sweater yang emang beneran tebel produksi luar. Bagusnya lagi kalo kalian punya outer yang BENERan tebel untuk musim dingin. Gue ngerasain banget kalo baju tropis berlapis-lapis kalah nyaman sama baju dingin import dengan sedikit layer tapi kualitasnya oke (contoh, padded coat berlapiskan bulu angsa). Dikit tips, kalo merasa kemahalan beli baju musim dingin kaya’ gini, bisa beli yang second, asalkan pinter pilih-pilih biar ga terlalu kelihatan lusuhnya. :p

It’s susch a Korea Invation. Penyelamat di musim dingin. HARUS beli ini di convenience store. Murah kok, harganya sekitar 1.000 won, dan bisa dipakai hingga 12 jam (setelah habis khasiatnya, ga bisa dipake lagi). Ada yang panasnya punya tingkatan. Ada yang bisa ditempel di lapisan baju dalam, ada juga yang bisa di masukin ke kantong jaket buat di remes-remes sama tangan. Enak lhoo.. menghangatkan, ga bikin tangan kita beku, bisa juga digosok-gosok di deket perut biar anget.

Tanpa disadari, bibir yang tidak dilapisi lipbalm, bakalan pecah parah sampai berdarah. Perih. Uuwwwuuuhhh… walaupun lo orang yang lebih suka bare-face, tapi lipbalm itu wajib! Harus sedia!

Satu trik lain, kalo lagi jalan-jalan di mana gitu, mampir lah ke dalam toko. Yah, lihat-lihat souvenir, atau duduk sambil nyeruput teh maupun kopi, untuk numpang menghangatkan badan di ruangan yang memiliki penghangat ruangan. Kalo ke taman-taman yang ada glass house nya sih lebih enak lagi, feels like home~ eh tapi, kadang, biasanya, toko ini penghangat ruangnya cukup hangat, sampe-sampe kita kadang harus buka jaket tebel kita.

Tips terakhir, bisa dibilang gado-gado (bukan makanan, tapi kiasan aja maksudnya..). Untungnya waktu itu gue selalu sedia masker di dalem tas. Sebenernya sih masker ini buat gue pake untuk menghalangi polusi udara saat naek angkot. Tapi karena lagi agak flu juga, jadinya gue pake. It really worthed untuk menghambat udara dingin yang terlalu menusuk hidung, sekaligus menghalangi udara dingin di area muka bagian bawah. Dan yang terpenting adalah, orang ga bakal tau kalo ingus lo meler-meler tanpa disadari saking dinginnnya udara karena muka lo mati rasa.

Sarung tangan dan syal, penting-ga penting, tapi bermanfaat juga sik untuk bantu menghangatkan jari-jemari agar tidak membeku dan menghangatkan leher biar adem.

Pelembab jangan sampai terlupakan! Gue emang bukan orang yang suka pake makeup. Enaknya musim dingin buat orang yang mukannya berminyak, muka tetap bersih. Tapi lama-kelamaan, muka bisa bersisik kekeringan.

Minum Air putih untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Musim hujan aja kadang bikin kita males minum, karena ga ngerasa haus. Tapi kalo kurang minum, tubuh kita akan kekurangan cairan. Dan tanpa disadari, tenggorokan jadi ga enak, dan besoknya udah kena gejala flu. Jangan lupa minum yang cukup. Jangan takut kalo sering kerasa mau pipis, karena toilet di korea (apalagi di hotel) enak, karena bidetnya ada penghangat, jadi betah berama-lama duduk di kloset. Wkwkwkk.. oh ya, biasanya juga orang korea suka minum vitamin dalam bentuk botol kecil berisi cairan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Sebagai bonus, kalo musim dingin itu, matahari lebih cepat terbenam (dan lebih lama terbit juga). Biasanya di beberapa tempat wisata, akan ada festival lampu-lampu gitu, seperti yang saya jumpai di Cheonggyecheon. Di Myeongdong juga sudah mulai meriah oleh lampu-lampu bertemakan Christmas.

 

Selamat berliburan musim dingin di Korea~

Korea is famous for its night culture. Every city of Korea never sleeps until early morning which foreign travelers find it very fascinating. There are lots of night culture types such as clubs, drinking or party, However, today WOWKOREA is going to introduce something very local and all of the foreigners should experience when they come to Korea to travel.

Instagram@myj_sj

Night market can be a very fun experience to have for those who like to stay late having fun outside, in other words, real night owls! The night market is also considered as the heaven of street food because there are a lot of street food options available till late evening.

Let’s have a look at some of the night markets with their must-eat main street food!

Tongin Market is a traditional market in Tongin-dong, Seoul. This market has its own currency which is Yeopjeon (Korean brass coin with a square cut out used during Joseon Dynasty) and you can exchange KRW with Yeopjeon in the market and use it as cash. I am sure you already know what Tteok-bokki is but you may not have heard of Oil Tteok-bokki which is a street food that represents Tongin Market. Imagine the deep fried Tteok-bokki with sweet and spicy sauce!

If you are a street food lover I highly recommend you to go to Bupyeong KKangtong Market because there is everything you are looking for. As soon as entering the market, you can smell all kinds of food that are good enough to convince people to open their wallet! One of the most beloved street food in Korea is, without doubt, Hotteok. However, Hotteok in Busan is a little bit special from others. Usually, Hotteok is filled with honey sauce but this beast-looking Hotteok in Busan is fully filled with various kinds of seeds that make it tastier and more crunch inside