PUNYAKUBAE

  • PUNYAKUBAE |
  • Tag
    • Travel Stories
    • Promotional
    • Entertainment
    • Food Experience
  • History
    • 2025
    • 2024
    • 2023
    • 2021
    • 2020
    • 2019
    • 2018
    • 2017
    • 2016
    • 2015
    • 2014
    • 2013
    • 2012
    • 2011
    • 2010
    • 2009
    • 2008
    • empty
      • empty1
      • empty2
sumpeh yee gondok banget sama angkot tadi pagi.
Rencananya mau sehat, tapi malah sakit hati gara-gara mamang angkot.

ceritanya kan mau lari pagi ke lapangan olahraga. Karena lumayan jauh kalo harus jalan kaki, gue jadi naik angkot. Duluu.. sebelom bbm nae 2rebu, biasanya angkot cuma bayar Rp 2.000. lah tadi gue kasih 2500, mamangnya minta 3000. krn ga ada uang gopek, gue kasihlah 5000. eh, malah dikembaliin Rp 1.000??! sialan tuh mamang. gue cuma bisa terpana karena kecurangan mamang itu. Bukan masalah kembaliannya yang kurang, tapi gondok aja, kan mestinya sesuai harga yang udah dia sebutin tadi. Udah baek gue mau ngasih, eh dia nya malah kabur. CURANG.
awas lo ye mang, ga berkat tau gak lo idup dengan kerja kaya' gitu. Ga ridho gue!

Sebenernya ini juga salah pemerintah yang labil banget sih. Akhir tahun naekin bbm, padahal harga minyak dunia turun. Lah kan jadi repot sekarang, awal tahun bbm diturunin lagi, yang udah keenakan seperti mamang angkot dan lainnya pasti ga mau rugi. Makanya pemerintah yang smart dong. Walaupun gue ga ngerti ekonomi dan politik, masa' keputusannya labil ga mempertimbangkan kedepan/yang akan datang. Lah di kuliah programming aja kita disuruh memprediksi masa yang akan datang itu seperti apa, biar desain kita bisa bertahan dan ga ketinggalan gitu loh.
Pemerintah cepetan juga dong disampein ke organda nya. Masa' keputusannya baru keluar 5 hari (baru baca berita di google klo harga turun Rp 500) setelah pengumuman harga bbm baru. Giliran bbm naik aja, besoknya mamang angkot pada minta tambah, trus juga ada tempelan di angkot. Gue tunggu nih bakalan ada tempelan tarif baru ga diangkot-angkot.
Sebelumnya saya pernah mencoba membuat adonan puff pastry (zuppa-soup). Tapi, bisa dikatakan hampir gagal karena pastry nya ga nge-puff. Beberapa hari yang lalu, nonton acara masak di tv, katanya pas nge-giling adonan, jangan terlalu ditekan agar ga kehilangan tekstur layernya. Catatan berikutnya, sebelum memanggang adonan, oven harus dipastikan hangat dulu. Well, let's try it again!

Tepung dikasih gula dan garam sedikit, tambah mentega, aduk/remas dengan tangan sampai membentuk serpihan tepung. Lalu tambahkan air, diadon dengan tangan, tapi jangan sampai adonan terlalu kalis. Pelajaran yang saya dapet selama ini, kalo mau bikin hidangan yang lembut, saat mengaduk bahannya pun harus dengan lemah gemulai. Mungkin itulah makanya pekerjaan memasak identik dengan perempuan kali yak. Baiklah, adonan kemudian dibungkus di plastik, lalu simpan di lemari es 30 menit.
Setelah 30 menit, giling adonan, letakkan mentega (ga punya pastry sortening) di tengahnya, lipat adonan hingga membungkus mentega. Giling (ingat! gilingnya harus lembut dan pelan, jangan terlalu diktekan. Usahakan agar adonan tidak robek dan mentega tidak keluar, walaupun ini susah dan saya sering gagal), kemudian lipat lagi. Istirahatkan di lemari es bila adonan mulai terasa lembut. Lakukan terus giling dan lipat untuk membentuk layer-layer pastry, sampe capek dan bosen. hehe..
Yang membuat beda puff pastry kali ini adalah kalo kemaren pastrynya dimakan pake soup, sekarang pastrynya di isi / pake filling. Yang satu manis, yang satunya lagi asin. Jadi, setelah adonan pastry dilipat untuk terakhir kalinya dan disimpan di lemari es, giling adonan hingga ketebalan 0.5cm, bagi 2 adonan. disitu nanti akan terlihat lapisan layernya. Jangan lupa, panaskan oven terlebih dahulu.

Untuk isian asin, saya menggunakan sosis yang sudah dipotong 4 dan dikerat ujungnya. Potong pastry memanjang dengan lebar menyesuaikan sosis. Untuk penambah rasa, oles saus tomat, saus sambal, dan mayonaise di atas pastry, kemudian beri bawang bombay yang sudah ditumis. Letakkan sosis paling atas, gulung adonn pastry hingga membungkus sosis. Oleskan sedikit putih telur dibagian ujung adonan pastry sebagai perekat. Agar terlihat cantik, oleskan bagian atas luar pastry yang telah digulung dengan kuning telur. Selesai, masukkan oven dan panggang sampai matang. Supaya lebih enak, makannya pake saus sambal, saus tomat, mayonaise, dan chilli flake yang diaduk jadi satu.

Untuk isian manis, saya menggunakan meses dan keju. Potong pastry menjadi segitiga sama kaki. Beri meses dan keju (saya pake melted cheese), gulung adonan mulai dari bagian dasar segitiga. Oleskan sedikit putih telur dibagian ujung adonan sebagai perekat. Setelah tergulung, tekan bagian pinggir untuk menutup bagian yang masih terbuka. Oleskan bagian atas luar pastry yang telah digulung dengan kuning telur, taburkan keju dan meses di atasnya. Selesai, masukkan oven dan panggang sampai matang. Tapi sayang euy, kebanyakan kejunya meleleh keluar, mungkin ini karena saya pake melted cheese, makanya kejunya tumpeh-tumpeehh..
Sepertinya semester 3 ini saya banyak jalan-jalan hore-hore deh. (baca: melupakan proposal tesis)
Jadi, di penghujung semester, saya berkesempatan mengunjungi 3 kampung yang dijadikan destinasi wisara di provinsi Jawa Barat ini. Kampung tersebut antara lain, Kampung Naga, Kampung Sampireun, dan Dusun Bambu.

Untuk kampung naga dan kampung sampireun, alasan mengunjunginya adalah ekskursi mata kuliah Transformasi. Itulah mengapa saya mengambil mata kuliah pilihan ini, karena iming-iming jalan-jalan tersebut. Padahal anak yang ga ambil mata kuliah ini bisa ikut nyusup karena masih ada sisa kuota bangku bus. hiks... tau gitu kan, gue juga ikutan jadi mahasiswa susupan aja, ga perlu pake susah-susah ngerjain tugas. (T_T).. Tapi yah gapapa lah, ilmu ga ada ruginya kok. (*menghiburdiri)
Kampung Naga dan Kampung Sampireun dipilih karena lokasinya yang tidak begitu terlalu berjauhan. Masih disekitaran daerah Garut, selatan bandung. Jadi, kita maksimalkan seharian penuh (baca: tidak mau menyia-nyiakan jam sewa bus) untuk mengunjungi sebanyak-banyaknya (dua .red) destinasi. 


Kampung Naga
Kampung naga dipilih karena namanya yang *sepertinya* sudah begitu tersohor bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa arsitektur *mungkin*. Tapi padahal saya ga tau (atau cuma saya aja yang ga tau tentang kampung naga ini). Kalau tidak salah, di awal kuliah, Ibu dosen pernah bilang "gimana kalo kita ke kampung naga aja untuk objek studi ekskursinya". tanpa ragu, yang lain pada jawab, "Iya buuu....". melihat ke-antusias-an teman-teman, saya pun juga jadi ikut tertarik (padahal emang tertarik kemana aja asal yang namanya jalan-jalan ekskursi), hingga mempertahankan matakuliah ini tetap berada di krs.
Perjalanan di mulai dari depan gerbang kampus. Janjian jam 7, begitu sampe mepo, 'lho, kok ga ada seorangpun yang gue kenal? jangan bilang kalo gue ditinggal karena telat beberapa menit...'. Dengan cemas, saya bergegas menuju gedung jurusan. Ga ada tanda apa-apa juga di sana. Beberapa saat kemudian, akhirnya saya menemukan 2 teman yang baru saja turun dari motor di parkiran. Untunglaaaahh.. ternyata emang belom ada siapa-siapa. oh nooo~ budaya karetnya orang Indonesia. Tak berapa lama, satu-persatu anggota pun bermunculan. Menjelang jam 8, bus akhirnya melaju.
Di perjalanan, saya berusaha menghafal jalan. Tapiiii... sepertinya perjalanannya terlalu jauh untuk dihapal. Jalanan yang dilalui kadang berkelok dan naik-turun. tak jarang, pemandangan di samping menjajikan keindahan lembah bukit dan pemandangan cantik khas tanah sunda. Walaupun demikian, saya tetap saja mengantuk. Perjalanan memakan waktu lebih dari 2 jam. Hingga akhirnya bu dosen mengumumkan, "sebentar lagi kita akan sampai. tolong dibangunkan teman sebelahnya yang tertidur ya..".
Jadi Kampung Naga ini terletak di lembah dekat pinggir jalan raya garut-tasik. Untuk mencapai lokasi kampung intinya, kita harus menuruni BANYAK anak tangga. Turun tangga sih ga masalah, apalagi pemandangan yang disuguhkan sangat cantik. Awalnya memang hanya pohon-pohon. Lama kelamaan, kita bisa melihat aliran sungai yang cuku besar, sawah dan rumah-rumah khas kampung naga.

Sebelumnya jangan salah interpretasi dulu. Dinamakan kampung naga bukan karena pernah ada legenda seekor naga di sini. Kata naga merupakan singkatan dari dinagawir yang artinya kampung yang terletak di sebuah lembah (maafkeun kalo salah, saya ga ngerti bahasa sunda euy. ini sumbernya juga dari google). Keistimewaan kampung naga ini adalah kampung yang beneran kampung deh pokonya. terasa masih asli kampung banget. Jelas terlihat dari rumah nya yang khas. dan tau ga lo, jumlah rumah di sini ga pernah bertambah. Struktur ruang kampung, penataan bangunannya pun rapih. Karena alasan keterbatasan wilayah, maka apabila ada orang yang menikah dan membentuk keluarga baru ingin membangun rumah sendiri, silahkan bangun di luar kampung intinya, yang disebut sebagai kampung sanaga.
Renovasi rumah pun juga ga boleh terlalu ekstrim. Pondasi batu umpak, lantai kayu, dinding anyaman bambu yang diberi kapur putih (tapi kapurnya ga luntur/lengket di tangan/baju), dan atap ijuk (bahkan sampe ada tanaman yang tumbuh di atap) masih menjadi material utama bangunan di kampung naga ini. Karena kemajuan dan perkembangan jaman, beberapa rumah telah menambahkan kaca di bingkai jendelanya. Di sini juga tidak masuk listrik. Ini disengaja oleh warga karena khawatir material rumah yang rentan terbakar. Kearifan lainnya adalah tidak adanya mck di dalam rumah. Semua mck bagi warga terletak di sisi luar kampung yang dekat dengan kolam maupun sungai. Alasannya karena katanya mck itu tempat kotor, jadi rentan terhadap kesehatan orang apabila diletakkan di dalam rumah.
hmmm apalagi ya yang mau di jelasin... pokoknya asik banget deh kampung ini. beneran nuansa kampung. lo harus coba bro! (apalagi sensasi naik tangga pas pulang. tidak akan terlewatkan!)


Kampung Sampireun

Kampung sampireun merupakan objek yang diusulkan ibu dosen yang juga merupakan dosen jurusan pariswisata. Kita awalnya ga tau-menau mengenai kampung sampireun ini. Tapi karena kata ibunya bagus, yah kita nurut deh.
Perjalanan sekitar kurang dari 2 jam, diiringi dengan awan mendung dan hujan. waduuhh sayang banget. padahal di kampung naga tadi cuacanya panas. akhirnya sampailah kita.
Ternyata oh ternyata, kampung sampireun ini beda dengan kampung naga tadi. Karena, kalo kampung naga adalah pemukiman warga, kampung sampireun ini adalah area komersil yang tergolong resort and spa. (baru tau deh kenapa ibunya pilih ini). Konsep yang diusung adalah cottage penginapan yang menghadap ke danau sebagai main attraction kawasan. Tapi beneran deh ga rugi, suasana dan nuansanya cantik banget. Apalagi dingin gerimis hujan gini, pas banget buat honeymoon (*eeh). Kita juga di kasih kesempatan untuk mengunjungi salah satu kamar yang kebetulan sedang kosong. Katanya harga untuk paket bulan madu sekitar 3jt. hmm...
Pegawai menjelaskan bahawa awalnya owner mempunyai sebuah villa di dekat danau, kemudian beliau membeli sejumlah tanah beserta danaunya untuk dijadikan komplek penginapan. Kearifan dari  kampung sampireun adalah pegawainya yang merupakan warga sekitar (pemberdayaan masyarakat setempat). Mungkin dengan itu, warga tidak ribut dengan pengelola. Karena mereka juga menyediakan fasilitas spa, maka kampung sampireun ini disebut sebagai resort and spa.
oh iya, camilan gorengannya enak lho. harus coba! mau nambah tapi malu ih~


Dusun Bambu

Untuk dusun bambu, agak sedikit beda ceritanya, karena yang mengusulkan untuk mengunjungi objek ini adalah salah seorang teman yang entah kenapa ngebet dan niat banget. Perjalanan ini di luar mata kuliah apapun. Jadi, beneran jalan hore-hore-an. Terletak di utara kota bandung, cimahi. Sekitar 1 jam perjalanan dari kampus. Sempet takut nyasar ga sampe karena diantara kami berdelapan, ga ada seorang pun yang pernah mengunjungi objek wisata ini. Tapi, iklan penunjuk jalan sangat jelas, sehingga kami tidak tersasar
 
Begitu tiba di drop off, terlihatlah sclupture bambu yang terkenal itu (hampir setiap orang yang datang  memotret sclupture ini). Entah kenapa disebut dusun bambu. Menurutku nuansa bambu nya masih tidak terlalu terasa (selain dua sclupture). atau bisa jadi sayanya aja yang ga peka dengan keberadaan bambunya.

Jadi, dusun bambu adalah suatu komplek leasure park. Banyak terdapat bangunan dengan berbagai fungsi di dalamnya, antara lain tempat makan (foodcourt, restauran, saung di atas pohon dan di tepi danau), taman bunga-bunga gitu, dan tempat menginap (tapi ga tau di sebelah mana paviliunnya). Untuk yang ingin sekedar jalan-jalan bersama keluarga ataupun teman-teman yang hemat uang, tempat ini termasuk asik dan worth to visit.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

About Me

Travel, Architecture, Korea, Guitar
Hit me a message on

db.guitar.arch@gmail.com

Contact me

Nama

Email *

Pesan *

POPULAR POSTS

  • Ke Korea Lagi
  • Liburan Kulur-Kilir
  • Kost dekat Universitas Bengkulu (UNIB)
  • Thomas Uber Cup 2010
  • Final Thomas Uber Cup 2010

Label

korea jalan-jalan liburan entertainment arsitektur AkuDanKorea KeKoreaAja Badminton Music Makan chord guitar Film Jepang Temen other sahabat korea Taiwan promotion Malaysia Singapore HongKong Lombok palembang game Bali
Diberdayakan oleh Blogger
Punyakubae

Total Tayangan Halaman

Translate

Follow

Designed by OddThemes | Distributed by Blogspot